ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Indonesia dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa menjadi salah satu negara terdepan di Asia-Pasifik dalam kapabilitas daya hijau. Tenaga surya fotovoltaik (PV) diproyeksikan menyumbang lebih dari 60% dari total rencana kapabilitas pembangkit daya terbarukan sebesar 587 GW alias sekitar 361 GW.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat peningkatan signifikan dalam pemanfaatan panel surya atap. Pada 2024, kuota nasional nyaris lenyap terserap, ialah sebesar 901 MW dengan sisa hanya 90 MW. Tahun 2025, kuota ini bakal meningkat menjadi 1.004 MW dan terus naik hingga 1.593 MW pada 2028. Selain itu, Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk mengembangkan PLTS terapung di lebih dari 325 waduk dan waduk dengan potensi mencapai 14,7 GW di 259 bendungan, menurut info Kementerian PUPR.
Perkembangan ini membuka kesempatan investasi dari dalam dan luar negeri, sekaligus mempercepat penggunaan teknologi daya terbaru. Dukungan dari pemerintah dan BUMN juga turut mendorong pencapaian sasaran Net Zero Emission pada 2060. Salah satu pihak nan aktif mendukung langkah ini adalah GEM Indonesia, penyelenggara beragam pameran industri besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sukses pada 2024, GEM Indonesia kembali menghadirkan Solartech Indonesia 2025, pameran terbesar di ASEAN untuk teknologi PV surya dan penyimpanan energi. Acara ini bakal digelar pada 23-25 April 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta dan ditargetkan menarik lebih dari 35.000 pengunjung.
Direktur GEM Indonesia, Baki Lee menyampaikan 1.000 perusahaan dunia terkemuka bakal mengikuti pameran dalam aktivitas tersebut.
"Bersiaplah untuk menyaksikan lebih dari 1.000 perusahaan dunia terkemuka nan bakal berpameran dalam aktivitas ini, termasuk Atelier Solar Indonesia, JA Solar, AE Solar, Jinko Solar, Ginlong Solis, Utomodeck, Solar Mart Energi, dan tetap banyak lagi," ujar Baki dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).
Pameran ini bakal diselenggarakan berbareng beberapa sub-acara seperti Battery & Energy Storage Indonesia, Smart Energy Indonesia, INALIGHT, dan lainnya. Lebih dari 1.000 perusahaan ternama seperti JA Solar, Jinko Solar, AE Solar, hingga Solar Mart Energi bakal ambil bagian. Acara ini juga didukung oleh ESDM, Kementerian Perindustrian, BKPM, ILMATE, serta sejumlah asosiasi industri.
(sls/GEM Indonesia)