Pakai Batik Di Acara Pameran Di Jepang, Menperin: Harus Bangga

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri World Expo Osaka 2025, nan digelar di Jepang. Agus tampak mengenakan batik saat melakukan pertemuan dengan para pelaku industri asal Negeri Sakura.

Saat mengunjungi Paviliun China Sabtu (12/7), Agus menyampaikan mengenai pentingnya memperkuat kebanggaan nasional, terutama batik sebagai warisan budaya dan kekuatan industri imajinatif Indonesia.

"Kita kudu berani menampilkan batik dalam beragam event, terutama forum-forum internasional. Apalagi, batik sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya milik Indonesia," tutur Agus, dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayang sekali jika tidak kita sosialisasikan secara luas," sambungnya.

Agus menegaskan kecintaannya pada batik bukan hanya sebagai simbol budaya, melainkan corak nyata keberpihakan terhadap produk dalam negeri. Sejak menjabat sebagai personil DPR hingga sekarang sebagai Menperin, Agus memastikan selalu menggunakan batik dalam beragam aktivitas formal, baik di dalam maupun luar negeri, selama tidak ada ketentuan berpakaian tertentu dari tuan rumah seperti memakai jas resmi.

"Kita kudu bangga dengan apa nan kita miliki. Selain itu, kita juga kudu garang menunjukkan kekayaan budaya kita kepada dunia, termasuk batik," kata Agus.

"Kita punya kekayaan alam dan kekayaan intelektual nan luar biasa. Jangan disembunyikan, justru kudu kita tampilkan dengan percaya diri," tambahnya.

Menurut Agus, batik bukan hanya bagus secara estetika, tetapi juga mendukung ekosistem ekonomi imajinatif nasional. Agus menyebut sehelai batik bisa menghidupi banyak orang di Indonesia, dari pengrajin, desainer, sampai pelaku upaya perdagangan batik.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kemenperin bakal menggelar aktivitas Gelar Batik Nasional (GBN) pada akhir bulan ini, bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2025. Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum memperkuat gambaran batik sebagai simbol kebanggaan nasional nan modern dan relevan bagi seluruh generasi.

"Batik itu jangan dianggap kuno. Batik bisa dipakai oleh semua generasi, termasuk anak-anak muda," ujar Agus.

"Jangan sampai batik hanya diasosiasikan dengan sesuatu nan jadul. Justru kudu dibiasakan, agar generasi muda juga bangga mengenakan batik dalam kesehariannya," sambungnya.

Agus juga mengapresiasi upaya sejumlah sekolah nan menetapkan hari unik bagi siswa untuk memakai batik. Menurutnya, kebiasaan seperti ini sangat positif untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sejak usia dini.

Dari sisi industri, Agus menyebut bahwa tren perdagangan batik terus meningkat setiap tahun. Namun, diyakininya potensi industri batik tetap bisa ditingkatkan lebih jauh.

Untuk itu, Kemenperin terus mendorong pengembangan industri batik melalui beragam program pembinaan, penguatan pasar, serta pemanfaatan teknologi.

"Teknologi di sini bukan berfaedah mengabaikan kreasi batik itu sendiri, tetapi lebih kepada percepatan proses produksi. Karena itu, kita sorong penggunaan teknologi tanpa meninggalkan nilai artistik batik," jelas Agus.

Agus menerangkan keahlian ekspor batik pada triwulan I tahun 2025 mencatatkan nilai sebesar US$ 7,63 juta alias naik 76,2% dibandingkan periode nan sama tahun 2024 sebesar US$ 4,33 juta. Berdasarkan Direktori Sentra Badan Pusat Statistik tahun 2020, pelaku industri batik di Indonesia berjumlah sekitar 5.946 industri dan 200 sentra IKM nan tersebar di 11 provinsi.

"Data tersebut semakin menegaskan bahwa batik berkedudukan besar dalam ekonomi Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian khalayak banyak," ujar Agus.

Oleh lantaran itu, Kemenperin proaktif memacu pengembangan industri batik agar semakin produktif, inovatif, dan kompetitif. Dengan semangat ini, Agus berambisi batik tidak hanya menjadi warisan nan dilestarikan, tetapi juga kekuatan ekonomi nan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat dan memperkuat identitas Indonesia di mata dunia.

"Batik itu keren. Batik itu cool," kata Agus.

"Mari kita pakai dengan bangga," pungkasnya.


(prf/ega)

Selengkapnya