ARTICLE AD BOX
Foto Bisnis
Chelsea Olivia Daffa - detikFinance
Rabu, 16 Jul 2025 21:59 WIB
China - Di kembali nomor pertumbuhan, tekanan nyata dirasakan pekerja China. Gaji dipangkas hingga para penduduk sibuk cari kerja sampingan.
Perekonomian China mencatat pertumbuhan nan kuat sebesar 5,2% pada kuartal kedua 2025, menunjukkan model ekonominya nan berorientasi ekspor sejauh ini telah sukses memperkuat dari tarif AS. Namun, di kembali ketangguhannya, keretakan semakin melebar. Getty Images/NurPhoto/Ying Tang
Keterlambatan pembayaran perjanjian dan tagihan meningkat, termasuk di antara para pelaku ekspor utama seperti industri otomotif dan elektronik. Selain itu, di sektor utilitas, nan pemiliknya terlilit utang, kudu bekerja keras sembari menopang pabrik-pabrik nan terdampak tarif. Xu Shenggao/VCG/Getty Images
Di sisi lain, persaingan sengit untuk mendapatkan sebagian permintaan eksternal, nan terdampak ketegangan perdagangan global, menekan untung industri dan memicu deflasi di tingkat pabrik, apalagi ketika volume ekspor meningkat. Akhirnya, pekerja menanggung beban terberat dari pemotongan biaya oleh perusahaan. Getty Images/VCG
Sejauh ini, tidak ada info tentang keterlambatan pembayaran di sektor pemerintah. Namun, di antara perusahaan industri, tunggakan meningkat pesat di sektor-sektor dengan kehadiran negara nan kuat, baik melalui kebijakan industri maupun, seperti di sektor utilitas, melalui kepemilikan langsung. Getty Images/VCG
Tunggakan di sektor komputer, komunikasi, dan peralatan elektronik serta di sektor manufaktur otomotif masing-masing naik sebesar 16,6% dan 11,2% sepanjang tahun hingga Mei, lebih sigap daripada rata-rata 9% di seluruh industri. Tunggakan pembayaran naik masing-masing 17,1% dan 11,1% di sektor air dan gas. CFOTO/Getty Images