ARTICLE AD BOX
Jakarta -
PT Rintis Sejahtera (Prima) optimis peluncuran jasa Tarik Tunai Tanpa Kartu alias Cardless Cash Withdrawal (CCW) tetap prospek, kendati jumlah ATM di Indonesia terus menyusut tiap tahunnya. Pasalnya duit bentuk tetap menjadi kebiasaan masyarakat hingga saat ini.
Wakil Direktur Utama Rintis Sejahtera Suryono Hidayat mengatakan, masyarakat Indonesia tetap menggunakan duit bentuk dalam segala transaksinya. Ia menyebut, pengguna duit bentuk tetap mendominasi sekitar 60% sebagaimana nan dialami Jepang.
"Jepang itu 60% transaksi tetap pakai tunai. Nah, Indonesia kan banyak penduduk-penduduk juga nan biasa di pedesaan alias di pinggiran-pinggiran, orang lebih biasa pakai tunai," kata Suryono kepada wartawan di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryono menjelaskan, jasa CCW nan diluncurkan pihaknya terintegrasi dengan sejumlah bank digital nan menjadi mitra Jaringan Prima. Sehingga, jasa ini dapat membantu pengguna nan melakukan tarik alias setor tunai lebih fleksibel.
"Di wilayah itu banyak orang nan (di) pasar jika keliling itu, bawa cash bingung, 'loh taruh mana banknya', sudah tutup lah (kantor cabang). Nah, mereka daripada bawa pulang, kan perlu disetor. Nah, itu CDM nan untuk setoran juga tetap ada rupanya potensi itu," jelasnya.
Suryono meyakini, pengguna duit bentuk di Indonesia tidak bakal lenyap kendati mulai ada peralihan pada transaksi digital. Pasalnya, tetap banyak sektor-sektor nan memerlukan keberadaan ATM.
"Jadi kita lihat potensi ini tetap ada nih. Mungkin jika perkiraan saya, mungkin 30-40% itu tetap ada," jelasnya.
Ia menambahkan, banyak lembaga finansial nan tetap mempertahankan kehadiran ATM dalam strategi bisnisnya saat ini. Selain itu, industri peer-to-peer landing alias fintech juga memerlukan ATM.
"Jadi kebutuhan itu kita coba tangkap, kita bakal menjadikan ruang upaya baru, baik itu untuk bank maupun untuk kami sebagai supporting bank," tutupnya.
(kil/kil)