Ojk Ungkap Rencana Btn Pasca Akuisisi Victoria Syariah

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengkonfirmasi rencana pasca akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) terhadap Bank Victoria Syariah. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KE PBKN) Dian Ediana Rae mengatakan, BTN bakal melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) baru.

"Pasca akuisisi, BTN bakal melakukan spin off UUS BTN dengan mengintegrasikan/ mengalihkan kewenangan dan tanggungjawab UUS BTN kepada BVIS dan menjadi BUS baru," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/3).

Dian mengungkapkan, dalam rangka konsolidasi dan meningkatkan jasa perbankan syariah, BTN bakal mengambilalih alias akuisisi 100% saham Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari Corporate Strategic Plan BTN dalam penyelenggaraan pemisahan/spin off UUS BTN.

"OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, nan dilakukan antara lain melalui spin off UUS nan disertai dengan penggabungan upaya agar menghasilkan BUS nan lebih sehat dan dengan skala upaya lebih besar," ungkapnya.

Sebagai informasi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVS) di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, 26 Maret 2025.

Sebagaimana diketahui, Bank Victoria Syariah merupakan entitas nan bakal digunakan BTN untuk memisahkan unit upaya alias spin off upaya syariah.

Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan bahwa akuisisi tersebut bakal berbobot hingga Rp 1,6 triliun. "Nilainya kurang lebih Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,6 triliun," ujar Nixon kepada wartawan, dikutip Kamis (13/3/2025).

Harga tersebut sudah termasuk dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan loan equity milik BVS. Setelah akusisi, BTN bakal langsung mentransformasikan BVS menjadi bank penyalur KPR syariah.

"Pasti, langsung ke KPR syariah. Ikut style BTN," kata Nixon.

Nixon melanjutkan bahwa setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham, BTN mempunyai waktu dua bulan untuk menyelesaikan persyaratan-persyaratan mengenai transaksi. Oleh lantaran itu diperkirakan perpindahan kepemilikan BVS ke BTN bakal terjadi sekitar Mei hingga Juni.

Setelah proses transaksi selesai, BVS bakal disuntik unit upaya syariah milik BTN. Nixon menargetkan BTN Syariah mulai beraksi setelah Oktober 2025.

"Setelah kita bayar [Victoria Syariah], kemudian dikosongkan [kredit dan DPK] sesuai perjanjian. Lalu, Oktober baru kita turunkan BTN Syariah ke sana," Kata Nixon.

Sebagai informasi, BTN bakal mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, ialah PT Victoria Investama Tbk. (VICO), PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.

Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan nan telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham kebanyakan BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% dan BHP Jakarta 0,0016%.

Melalui akuisisi tersebut, BTN bakal menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.

BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal nan telah disiapkan sesuai rencana upaya bank.

Sementara itu, Bank Victoria Syariah dinilai sebagai kandidat nan tepat lantaran size-nya sebagai bank umum syariah nan memadai dan upaya nan terus bertumbuh. Berdasarkan laporan finansial per triwulan III-2024, aset Bank Victoria Syariah mencapai sebesar Rp3,32 triliun, meningkat 8,02% secara yoy dari periode nan sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,08 triliun.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bale Korpora by BTN Meluncur! BTN Bidik 21.000 Nasabah di 2025

Next Article 8 Perusahaan Pembiayaan Lagi Proses Akuisisi, 2 Bakal Dicaplok Asing

Selengkapnya