Ojk Sebut Perempuan Sering Jadi Korban Scam Keuangan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap, wanita mendominasi jumlah korban penipuan keuangan. Berdasarkan info Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2023, sebanyak 66,75% tingkat literasi finansial perempuan. Sementara tingkat inklusi sebesar 76,08%.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkap, ada beberapa modus penipuan nan kerap menyasar perempuan. Pertama, melalui pesan singkat di sosial media.

Biasanya, para pelaku menggunakan bahasa nan tidak biasa digunakan. Perempuan nan berkawan disapa Kiki ini mengatakan, pelaku penipuan menggunakan AI untuk mengirim pesan kebanyakan korbannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu, itu betul-betul nan online. Saya saja nan punya Instagram, ada nan DM (direct message), 'kamu elok sekali, boleh berkenalan?' udah pasti itu scam. Bahasanya itu bahasa bukan orang Indonesia. 'Anda ini ada di mana? Saya tertarik, mau tahu'. Kalau orang Indonesia ngomongnya kayak gitu kan. Itu bisa AI dari luar," kata Kiki kepada wartawan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Modus kedua, Kiki menyebut para penipu biasanya berkilah relationship alias hubungan pacaran. Ia menyebut, banyak wanita nan diajak berjumpa kemudian diminta untuk melakukan transfer sejumlah uang.

"Tapi nan level ketemu langsung juga banyak. Jadi kayak dikira punya relationship, tapi rupanya zonk," ungkapnya.

Berdasarkan survei sebelumnya, Kiki menyebut banyak wanita nan terjebak dalam putaran pinjaman online (pinjol) ilegal. Ia menyebut, mudahnya wanita menjadi korban lantaran digunakan untuk kebutuhan konsumtif.

Nqmun begitu, Kiki menegaskan, OJK sendiri mempunyai konsentrasi nan besar terhadap perlindungan konsumen perempuan. Untuk finansial syariah OJK menghadirkan Sahabat Ibu Cakap Keuangan Syariah (SICANTIK) dan Ibu Anak Cakap Keuangan (BUNDAKU).

"Sebetulnya jika OJK ini kita konsentrasi kepada wanita itu nggak kurang-kurang, luar biasa. Bahkan kita tuh konsentrasi banget untuk wanita dan komunitas-komunitas perempuan," tutupnya.

(kil/kil)

Selengkapnya