Ojk Sebut Pekerja Migran Ri Sering Terjebak Investasi Ilegal

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pekerja migran turut berkontribusi terhadap pertukaran ekonomi Hong Kong. Namun banyak pekerja migran Indonesia nan terjebak investasi ilegal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan dengan banyaknya nan terjebak, para pekerja migran justru menjauh dari motto pemerintah, ialah Pergi Migran Pulang Juragan.

"Jangan sampai kelak pulang-pulang zonk ya. Karena banyak juga kita dengar, baca di berita, bukan ketipu di sana tapi ketika kembali ke Indonesia, di airport ketemu orang dan lain-lain, uangnya lenyap dan sebagainya. Ditawari investasi ilegal, investasi bodong dan lain-lain," kata dia dalam sambutannya di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, Frederica meminta para pekerja migran untuk mengelola finansial dengan baik. OJK sendiri berkomitmen untuk memberikan edukasi dan literasi finansial bagi pekerja migran untuk dapat mengelola keuangannya selepas pulang dari perantauan.

"Kami bekerja juga selain mengatur, mengawasi, kami juga bekerja untuk melindungi konsumen dan masyarakat Indonesia. Karena itu kami hadir, lantaran kami percaya membekali Bapak-ibu semua itu bakal sangat menentukan gimana Bapak-ibu bisa lebih sukses nantinya," tutupnya.

Friderica mengungkapkan regulator pekerja migran Hong Kong menyebut banyak wanita nan masuk bumi kerja lantaran pekerjaan domestiknya dipegang para pekerja migran RI.

"Satu regulator dari Hong Kong, dia mengatakan bahwa gimana keberadaan alias kehadiran pekerja migran Indonesia di Hong Kong itu sangat mendorong membantu pertumbuhan ekonomi di Hong Kong," kata Friderica.

"Nanti gimana dia (pekerja migran) bisa bekerja lantaran ada nan membantu mengurus mertuanya nan sakit, ada nan membantu mengurus putra-putra dan lain. Jadi ini sangat luar biasa," tambahnya.

Namun begitu, Frederica mengingatkan agar pekerja migran juga turut memikirkan nasibnya ketika pulang ke Indonesia. Pasalnya, banyak pekerja migran nan justru kehilangan duit akibat law scam alias penipuan.

(kil/kil)

Selengkapnya