ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal mengeluarkan patokan anyar untuk menopang keahlian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan bahwa sebelumnya pada 3 Maret 2025 Bursa Efek Indonesia, OJK, dan pengusaha kakap di Indonesia menggelar pertemuan membahas keahlian pasar modal.
"Insya Allah besok kita bakal lakukan salah satu policynya," kata Inarno usai melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI DPR Misbakhun di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/3/2025).
Dalam kesempatan nan sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan bahwa IHSG hari ini sempat menyentuh 6% dan BEI menghentikan perdagangan sementara atau trading halt. Akan tetapi setelahnya perdagangan berangsur membaik.
Sebagai informasi, BEI dan OJK mengundang para konglomerat untuk membahas keahlian pasar modal nan berada di area merah. Dalam kesempatan tersebut, para pengusaha sepakat untuk meminta Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) melonggarkan patokan pembelian saham kembali alias buyback.
Mereka meminta buyback dapat dilakukan tanpa kudu melalui persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS).
Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Agus Projosasmito nan ikut datang dalam aktivitas tersebut mengatakan bahwa diperlukan kerja sama untuk menjaga keadaan pasar modal Tanah Air di tengah gempuran aspek eksternal nan terbilang kuat.
Menurut dirinya ada dua perihal nan perlu dicermati, ialah penundaan short sell lantaran menekan para emiten. "Dan kedua emiten boleh buyback tanpa RUPS. Itu tidak usah diperimbangkan lagi Pak, saya kira diputuskan saja," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir. Dia menilai banyak perusahaan nan mempunyai esensial bagus, tetapi secara valuasi tetap murah. "Jadi memang buyback [tanpa RUPS] tadi diizinkan, dicari sistem sedemikian rupa. Kalau ada kemudahan, kami siap," katanya.
Pria nan berkawan disapa Boy tersebut menilai ada dua perihal nan mempengaruhi stabilitas IHSG, ialah eksternal dan hal-hal nan tetap bisa dikendalikan. Kemudahan buyback, menurutnya, bakal bisa menjaga stabilitas IHSG.
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie juga sepakat dengan patokan nan dapat memberikan kemudahan kepada emiten untuk melakukan buyback. Pasalnya saat ini banyak perusahaan nan mempunyai duit tunai menumpuk.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Ambruk 5% & BEI Berlakukan "Trading Halt"
Next Article Pasar Modal RI Serok Dana Rp 219 T hingga Akhir November 2024