Ojk Dan Bursa Tunda Short Sell Dan Kaji Buyback Tanpa Rups

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepakat menunda penerapan short selling dan mengkaji kebijakan emiten melakukan buyback tanpa persetuan rapat umum pemegang saham (RUPS). 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BEI akan melaksanakan short selling ke dalam dua tahap. Pertama bakal dimulai pada akhir Maret, di mana pada fase ini penanammodal domestik bisa melakukan transaksi short selling. Lalu tahap kedua bakal dilaksanakan setahun kemudian. 

"Menunda penyelenggaraan alias penerapan short selling dan mengkaji kebijakan relaksasi buyback saham tanpaRUPS," kata Deputi Komisioner Pengawasan Pengelola Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Aditya Jayaantara dalam aktivitas Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal, Senin (3/3/2025).

Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebagaimana diketahui, IHSG menutup perdagangan Jumat kemarin ambruk 3,31% di level 6.270,60. Posisi tersebut adalah nan terendah sejak September 2021.

Jatuhnya IHSG pada pekan lalu, memperpanjang penurunan nan tercatat telah mencapai 11,43% sepanjang tahun 2025.

Merespons kondisi tersebut, BEI hari ini mengumpulkan pelaku pasar dan juga Otoritas Jasa Keuangan mengenai anjloknya IHSG pada akhir pekan lalu, Jumat (28/2/2025).

Berdasarkan pantauan detikai.com bukan hanya OJK dan sekuritas nan datang dalam aktivitas tersebut, tetapi juga Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, Bos Adaro Garibaldi Thohir, Bos Sinar Mas Franky Widjaja, Bos Indika Energy Arsjad Rasjid, Ketua Kadin Anindya Bakrie, anak Prajogo Pangestu Agus Salim Pangestu, hingga Komisaris Amman Mineral Agus Projosasmito.

Seiring dengan tindakan BEI mengumpulkan para konglomerat dan pelaku pasar, IHSG ditutup melesat 3,97% ke level 6.519,66 pada perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025).

Sebanyak 474 saham naik, 180 saham turun, dan 301 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini terbilang ramai, ialah Rp 14,6 triliun nan melibatkan 20,06 miliar saham dalam 1,29 juta transaksi. 


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sempat Anjlok Parah, Rupiah Menghijau-IHSG Sukses Menguat 1,58%

Next Article Transaksi Shortsell Berlaku Hari ini tapi Belum Bisa Dipakai, Kenapa?

Selengkapnya