Nasib Aplikasi China Diblokir Di Ri, Kini Dijegal Di Eropa

Jakarta, detikai.com - Aplikasi Temu asal China kena tekanan di area Uni Eropa. Sebelumnya, aplikasi e-commerce nan digadang-gadang 'membunuh UMKM lokal' tersebut sudah diblokir di Indonesia sejak tahun lalu. 

Financial Times melaporkan Uni Eropa bakal membikin platform e-commerce untuk bertanggung jawab pada produk rawan alias terlarangan nan dijual online. Selain Temu, laporan itu juga menyebut nama platform lain ialah Shein dan Amazon.

Menurut laporan, platform diwajibkan menyediakan info sebelum peralatan tiba di wilayah Eropa. Jadi, petugas bea cukai dapat mengontrol serta memeriksa paket lebih baik.

Selain itu, pedagang online kudu memungut biaya bea masuk dan PPN. Selain itu juga kudu mematuhi syarat di Uni Eropa lainnya. Hal ini bakal membikin kelebihan Temu nan menawarkan nilai super murah bisa terancam.

"EUCA (otoritas bea cukai Uni Eropa) bakal bisa menyaring peralatan berasas info dan mengidentifikasi potensi risiko, apalagi sebelum peralatan dimuat alias kehadiran fisiknya di UE," kata laporan tersebut dikutip dari Reuters, Senin (3/1/2025).

Reuters menuliskan pihak Temu tidak bisa dihubungi. Sementara Amazon, Shein, dan Uni Eropa tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Indonesia telah memblokir Temu pada Oktober lalu. Pemblokiran dilakukan di toko aplikasi baik di Play Store dan App Store.

Budi Arie Setiadi nan saat itu tetap menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyatakan keputusannya sebagai respons sigap keresahan masyarakat. Ini menjadi langkah pelindungan masyarakat, baik konsumen dan pelaku UMKM.

"Kami men-take down Temu sebagai respons sigap keresahan masyarakat, terutama para pelaku UMKM. Apalagi, Temu tidak terdaftar sebagai PSE," jelas dia.

(fab/fab)

Next Article Aplikasi Pembunuh UMKM Buka PT di RI, Teten Takut PHK Besar