ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat menegaskan sterilisasi pada laki-laki atau vasektomi sangat tidak diperbolehkan alias haram dalam pandangan Islam lantaran dianggap sebagai tindakan pemandulan nan permanen.
"Tidak boleh bertentangan dengan syariat, pada intinya vasektomi itu haram dan itu sesuai Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 2012," kata Ketua MUI Jawa Barat Rahmat Syafei mengutip Antara, Kamis (1/5).
Vasektomi, kata Rahmat, dimungkinkan andaikan ada kondisi-kondisi tertentu seperti untuk menghindari akibat kesehatan nan serius dan tidak menyebabkan kemandulan permanen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boleh dilakukan jika tujuannya tidak menyalahi hukum seperti kesehatan, tidak menyebabkan kemandulan permanen, ada agunan kegunaan reproduksi seperti semula andaikan diinginkan, tidak menimbulkan ancaman alias mudharat pada nan bersangkutan," ucapnya.
Sebelumnya, KB vasektomi ini menjadi sorotan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan rencana untuk menjadikan KB pada laki-laki ini sebagai syarat satu family untuk menerima bermacam support mulai dari danasiwa hingga support sosial lainnya.
Menurut Rahmat, persyaratan KB untuk penerimaan bansos alias beragam insentif boleh-boleh saja untuk dilakukan, namun dia mengingatkan ada persyaratan nan kudu dilalui khususnya untuk vasektomi.
"Kalau untuk insentif tidak apa-apa, tapi nan krusial tadi vasektominya (ada) kedudukan persyaratan untuk dibolehkan, itu nan kudu disesuaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana kebijakan KB sebagai syarat penerimaan Bansos saat rapat bersama Mensos Saifullah Yusuf.
Dalam rapat tersebut Dedi mengatakan KB, terlebih KB laki-laki berupa vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP), bakal menjadi syarat untuk penerimaan support sosial, mengingat dari temuannya banyak family prasejahtera rupanya mempunyai banyak anak, padahal kebutuhan tidak tercukupi.
"Pak Menteri, saya tidak tahu kok rata-rata family miskin itu anaknya banyak. Sementara orang kaya susah punya anak. Sampai bayi tabung bayar Rp2 miliar tetap tidak punya anak. Saya pernah menemukan satu family punya 22 anak, punya 16 anak. Saya di Majalengka berjumpa dengan anak-anak nan jualan kue di alun-alun. Akhirnya saya berjumpa dengan orang tuanya nan lagi di kontrakan. Bapaknya ada, anaknya jualan kue. Ternyata sudah punya 10 anak dan rupanya ibunya lagi mengandung lagi nan ke-11," ucap Dedi.
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf namalain Gus Ipul mempelajari usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal vasektomi bagi suami sebagai syarat keluarganya menjadi penerima faedah program support sosial hingga beasiswa.
"Ya, ini kami sedang mempelajari buahpikiran itu. Jadi semua ketentuannya sedang kita pelajari. Itu buahpikiran baik ya untuk KB, family berencana itu baik. Tapi kami tetap memerlukan waktu untuk bisa mempelajari," kata Gus Ipul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4).
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membujuk para suami untuk tidak ragu menjalani vasektomi alias program KB jangka panjang.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan program vasektomi cuma-cuma dari pemerintah, apalagi bisa mendapatkan duit rehat bagi suami nan bersedia menjalani vasektomi.
"Kemudian diberikan duit untuk rehat tiga hari gitu ya, belum banyak sih, umumnya Rp300 ribu rupiah, itu untuk duit istirahat. Beberapa bupati alias wali kota di wilayah tertentu apalagi kasih bonus, agar sukses vasektomi dan peran laki-laki itu menjadi lebih bagus," kata Hasto di Jakarta beberapa waktu lampau seperti diberitakan Antara.
Selama ini, kata dia, tantangan menyosialisasikan KB laki-laki tetap banyak lantaran tetap ada stigma bahwa laki-laki tidak bisa perkasa lagi setelah menjalani vasektomi. Padahal, kemungkinan kegagalan vasektomi hanya 0,3 persen.
(antara/dal)
[Gambas:Video CNN]