ARTICLE AD BOX
Surabaya, detikai.com --
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) tengah menggodok fatwa haram untuk Sound Horeg. MUI juga sedang berbincang dengan pengusaha sound horeg hingga master THT, sebelum membahas lebih lanjut dalam forum Bahtsul Masail.
"Secara unik MUI tetap membahas berbareng para pemilik sound horeg, korban sound horeg dan master ahli THT," kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, KH Ma'ruf Khozin saat dikonfirmasi, Kamis (10/7).
Selain itu, dengan pengusaha dan dokter, kata Ma'ruf, MUI Jatim juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengenai patokan dan regulasinya. "Tadi ada pihak kepolisian, pemprov, Bakesbangpol, dan lain-lain," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jatim tengah menyiapkan izin untuk sound horeg nan belakangan menuai polemik di tengah masyarakat.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memastikan izin itu bakal mengatur aktivitas sound horeg. Pembahasannya tengah dilakukan lintas sektor.
"Sedang digodok, tidak didiamkan, sedang digodok, kita tunggu dari seluruh pihak nan terkait," kata Emil, Rabu (9/7).
Emil menyatakan kejadian sound horeg tak bisa diabaikan lantaran bisa menimbulkan bentrok sosial. Maka itu, perlu ada jalan tengah untuk melindungi semua pihak. "Karena ini apa nan menjadi masyarakat tentu tidak didiamkan," ucapnya.
Sound horeg merupakan sistem audio alias sound system dengan volume nan condong keras hingga menimbulkan getaran.
Perangkat pemutar musik disertai pengeras bunyi rakitan ini biasanya muncul dalam pesta rakyat, pawai penduduk dan sejumlah aktivitas lainnya
Banyak masyarakat di beberapa wilayah Jatim sedang menggandrungi sound horeg. Namun, tak sedikit pula nan merasa terganggu dengan kebisingan dan gangguan nan ditimbulkan.
Pengasuh Ponpes Besuk, Pasuruan, KH Muhibbul Aman Aly mengeluarkan fatwa haram untuk sound horeg. Keputusan ini diambil dalam Forum Satu Muharram (FSM) Bahtsul Masail.
Fatwa haram tidak hanya lantaran bunyi bising, tetapi juga mempertimbangkan konteks serta akibat sosial dari praktik tersebut.
(frd/wiw)
[Gambas:Video CNN]