Mudik 2025 Bakal Banyak Yang Naik Mobil Listrik, Diramal 21.579 Kendaraan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) memprediksi pengguna kendaraan listrik (EV) selama periode mudik Lebaran 2025 meningkatkan lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode nan sama tahun sebelumnya.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pihaknya sudah meminta PLN dan pihak mengenai untuk menyiapkan sekitar 3.600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di mana 1.000 di antaranya berada di sepanjang jalur mudik, ialah di rest area sepanjang Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra.

"Jadi kita juga memperkirakan untuk arus mudik nan menggunakan kendaraan listrik itu terjadi peningkatan lebih dari 5 kali. Jadi dari PLN sendiri sudah menyiapkan SKPLU totalnya seluruh Indonesia adalah 3.600, di mana 1.000 SKPLU itu berada di jalur mudik," kata Yuliot dalam aktivitas Pembukaan Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 1446 H di instansi BPH Migas, Senin (17/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan nan sama Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo, secara rinci menjelaskan pemudik dengan EV diproyeksi meningkat hingga 500% alias lima kali lipat menjadi 21.570 kendaraan, dibanding tahun lampau nan mencapai 4.314 kendaraan.

Perkirakan ini didapat dari peningkatan jumlah kendaraan listrik nan beraksi di masyarakat serta hasil realisasi transaksi pengisian daya listrik di SPKLU selama periode mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 kemarin.

"Ini juga kita membandingkan Nataru tahun sebelumnya dengan Nataru tahun ini, rupanya meningkat 4 kali lipat. Jadi untuk Ramadan dan Lebaran ini kita perkirakan 5 kali lipat," terang Darmawan.

Lebih lanjut PLN juga memprediksi tingkat okupasi alias penggunaan SPKLU tertinggi selama arus Mudik Lebaran 2025 berada di wilayah Cirebon, Tegal, dan Batang. Lalu setelah ada Semarang, Madiun, dan sekitar Surabaya menjadi area dengan tingkat penggunaan SPKLU tertinggi lainnya.

"Mobil listrik jarak tempuhnya sekitar 350 km dan saudara-saudara kita pada waktu mudik rata-rata chargingnya pada waktu jarak tempuhnya sekitar 200-250 km; dan itu jika dari Jakarta sekitar di Cirebon sampai ke Tegal dan sampai ke Batang. Itu jaraknya sekitar 200-250 km. Jadi itu adalah daerah-daerah nan okupansi-nya tinggi," jelasnya.

"Kemudian jika mereka nge-charge di Cirebon bakal nge-charge lagi di Semarang, kemudian bakal nge-charge lagi di Madiun, kemudian nge-charge lagi di Surabaya dan sekitar itu. Nah untuk itu di setiap rest area sudah ada SPKLU nan fast charging dan jarak satu dengan nan lain hanya sekitar 22 km," papar Darmawan lagi.

Selain SPKLU, dia mengatakan Persero juga sudah menyiapkan 12 unit SPKLU mobile nan tersebar di jalur Trans Jawa-Sumatra. Menurutnya SPKLU mobile ini disiapkan untuk mengatasi kendaraan listrik nan mogok namalain kehabisan daya di tengah jalan.

"Kami menyediakan 12 SPKLU mobile. Nah, gimana caranya? Di aplikasi kami PLN Mobile sudah ada tombol emergency-nya. Monggo, menggunakan tombol itu alias bisa call 123 alias jika mau menggunakan WhatsApp, nomornya adalah 0877-7111-2123," kata Darmawan.

(fdl/fdl)

Selengkapnya