Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Ri, Bos Ojk Bilang Begini

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) mempertahankan ranking angsuran Indonesia. Berdasarkan tinjauannya, Moody's menyatakan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia berada di level Baa2 dengan outlook stabil nan mencerminkan kepercayaan dunia terhadap ketahanan ekonomi Indonesia.

Dikutip dari akun IG resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) @ojkindonesia, ranking angsuran Moody's menunjukkan parameter kepercayaan dunia terhadap esensial ekonomi dalam negeri nan kuat dan sektor finansial terjaga di tengah ketidakpastian global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, ranking dari Moody's menunjukkan kebijakan nan dijalankan secara konsisten bisa menjaga stabilitas di tengah dinamika global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berambisi hasil tinjauan berkala Moody's ini semakin meningkatkan kepercayaan penanammodal terhadap prospek ekonomi Indonesia. Kepercayaan penanammodal dan pasar adalah modal utama kita dalam melangkah ke depan," kata Mahendra dikutip dari unggahan IG resmi @ojkindonesia, Minggu (23/3/2025).

Dalam unggahan tersebut, tercatat beberapa aspek nan disoroti Moody's terhadap ketayanan ekonomi Indonesia, ialah kelebihan sumber daya alam, bingkisan demografi, tingginya permintaan domestik terutama dari konsumsi rumah tangga dan investasi, dan keberlanjutan kebijakan dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur dan komoditas.

Dalam hasil tinjauannya, Moody's menilai adanya penguatan pendapatan negara, elastisitas fiskal, dan pendalaman pasar finansial menjadi aspek nan mendukung peningkatan ranking angsuran Indonesia.

OJK juga terus memperkuat stabilitas sektor finansial melalui beragam program prioritas tahun 2025, ialah memastikan ekosistem industri jasa finansial sehat, inklusif, dan berkekuatan saing untuk menopang pertumbuhan ekonomi nan berkelanjutan.

OJK juga terus memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menyelaraskan kebijakan sebagai upaya memastikan stabilitas sistem finansial terjaga. Langkah ini dinilai sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam Asta Cita nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

(kil/kil)

Selengkapnya