Modal Oven Hasil Doorprize, Retno Jadi Pengusaha Kue Kering Lebaran

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bogor -

Menjelang hari raya Idul Fitri masyarakat mulai sibuk mencari bingkisan alias biasa disebut hampers, perihal itu terbukti juga dari sibuknya Dapur Rinola nan memproduksi kue kering untuk keperluan hampers. Tak tanggung-tanggung dalam satu bulan Retno bisa memproduksi hingga 1.000 toples kue kering.

Berada di desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor sebuah rumah produksi tetap sibuk menyelesaikan orderan kue kering, Retno Dwi Lestari dibantu dua karyawannya tengah mempersiapkan adukan nan bakal dimasukkan ke dalam loyang. Rumah produksi nan telah ada sejak tahun 2008 ini bermulai saat suami Retno mendapatkan doorprize mesin oven, bukannya dijual dia justru mencari langkah agar mesin itu dapat mendatangkan uang.

"Awalnya sekitar tahun 2008 saya produksi kue kering Lebaran dengan satu oven itu juga dari doorprize instansi suami, saya saat itu sebagai ibu rumah tangga. Bisnis kue itu sampingan aja sembari urus anak," cerita Retno saat dikunjungi detikaicom di Dapur Rinola, desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa (25/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mempunyai mesin oven dia langsung mencoba secara otodidak, membeli kitab resep, hingga mengikuti sejumlah kursus. Berbagai ramuan itu dia coba namun tetap menemui beragam kegagalan, jika dihitung mungkin ribuan kali kandas namun dia tak menyerah, setiap kesalahan dia catat dengan teliti agar tidak mengulang kesalahan nan sama.

Retno melakukan penjualan kue kering secara online di Dapur Rinola, Cicadas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/3/2025). Produksi kue kering rumahan ini bisa mencetak lebih dari 1000 toples kue, pemesanan nan meningkat membikin Retno tak berakhir memproduksi kue kering.Retno menjual kue kering secara online di Dapur Rinola, Cicadas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/3/2025). Produksi kue kering rumahan ini bisa mencetak lebih dari 1000 toples kue, pemesanan nan meningkat membikin Retno tak berakhir memproduksi kue kering. Foto: Rifkianto Nugroho

Kegigihan itu membawanya menemukan satu formula nan pas, kue itu lantas diedarkan ke tetangga dan kawan terdekat. Gayung bersambut mereka cocok dengan kue buatan Retno, sekarang owner Dapur Rinola itu mempunyai total 14 jenis kue kering.

"Belajar sendiri saya otodidak, mau bisa aja beberapa resep saya coba semua. Kalo kandas ribuan kali saya pernah bikin kue sudah bagus di loyang pas keluar dari oven jadi satu gumpalan besar dan nggak bisa kemakan itu sudah sering. Dari satu resep itu trial dan eror sampe bisa bikin resep yg enak, saya coba kasih ke tetangga ke kawan mereka suka nah itu resep nan saya pake sampe sekarang," lanjut Retno.

Wanita nan juga aktif sebagai pembimbing senam itu mengaku menggunakan bahan premium, apalagi beberapa bahan didatangkan langsung dari Malaysia dan Australia. Meski begitu dia tetap memastikan bahwa bahan - bahan itu tetap halal, impor bahan juga membikin nilai kue kering Dapur Rinola terus naik mengikuti dollar. Oleh karena itu kue kering buatannya masuk ke dalam segmen menengah atas, karena harganya pun bisa dibilang tak murah.

Harga kue kering Dapur Rinola mulai dari Rp 65.000-Rp 95.000, cake dan brownies Rp 50.000-Rp 120.000 dan cake ulang tahun mulai dari Rp 150 ribu sampai jutaan rupiah. Harga mahal itu sebanding dengan bahan nan dipilih lantaran Retno tak menggunakan gula pasir melainkan gluten free, tepung singkong, maizena tepung beras dan gula palem sehingga bagus untuk anak-anak autis, down syndrome, glukosuria dan autoimun.

"Bahan - bahan dari Malaysia, Australia dan saya pastikan semua sertifikasinya halal. Saya ikut organisasi baking juga dari situ kita banyak share mana produk-produk nan legal jadi banyak referensi dari situ," lanjut Retno.

Meski berada di kelas menengah atas kue buatannya itu selalu tembus pasar luar pulau, setiap tahunnya Retno rutin mengirim kue ke Kalimantan dan Sumatera. Memang pengguna nan didapatnya itu merupakan rekan-rekan eks instansi suaminya, hingga saat ini sang suami beranjak instansi hingga empat kali dan setiap kantornya itu mempunyai pengguna sendiri nan menjadi pengguna tetap.

Retno melakukan penjualan kue kering secara online di Dapur Rinola, Cicadas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/3/2025). Produksi kue kering rumahan ini bisa mencetak lebih dari 1000 toples kue, pemesanan nan meningkat membikin Retno tak berakhir memproduksi kue kering.Retno menjual kue kering secara online di Dapur Rinola, Cicadas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/3/2025). Produksi kue kering rumahan ini bisa mencetak lebih dari 1000 toples kue, pemesanan nan meningkat membikin Retno tak berakhir memproduksi kue kering. Foto: Rifkianto Nugroho

Baru Ramadan tahun ini Retno mencoba terjun di pasar online melalui live Tiktok, dia kaget dalam satu jam dia bisa menjual hingga 10 toples dan dalam satu hari biasanya Retno hanya melakukan siaran live selama tiga kali. Dengan penambahan orderan itu dia menyesal baru mencoba jualan online pada tahun ini.

"Pasar online live penjualan lumayan satu jam aja bisa jual 10 toples, kalo setiap hari 3 kali lumayan 30 toples dari live aja. Kenapa nggak dari tahun-tahun kemarin jika tau penjualannya tinggi lewat live, lantaran di live saya suka kasih diskon, sampai ada nan bilang 'tips irit beli kue beli saat live'. Jadi untuk mereka mau nonton aja itu saya kasih reward potongan nilai seribu sampai dua ribu pertoples itu sangat berfaedah bagi mereka," ungkap Retno.

Dalam membikin kue, Retno dibantu dua hingga tiga tenaga kerja nan juga merupakan tetangga, jika orderan membludak jumlah tetangga nan ikut membantunya pun bertambah. Retno juga mengaku pernah tidak tidur tiga hari dua malam saat mendapatkan banyak pesanan, salah satu tenaga kerja Retno berjulukan Wiwik mengaku telah ikut serta membikin kue sejak tahun 2021.

Wiwik nan tetap bekerja di pabrik garmen ini mulanya tidak mempunyai basic membikin kue, semua dipelajari secara pelan - pelan di sini. Ia termasuk rutin membantu Retno terutama saat bulan ramadan dan penghasilannya cukup untuk mempersiapkan hari raya.

"Bergabung sekitar tahun 2021, nggak ada basic saya nggak bisa apa-apa belajar sembari jalan jadi dikasih tau prosesnya. Saya nggak tetap kalo lagi ada orderan banyak dipanggil kalo puasa begini full satu bulan lebih, penghasilan bisa lah buat beli baju lebaran buat ke salon lantaran persiapan lebaran wajib tampil maksimal," cerita Wiwik.

Jauh sebelum orderan kue kering tembus 1000 toples dalam satu bulan, Retno hanya mempunyai tiga oven listrik dan satu oven gas, dengan total produksi hanya 600 toples. Bertambahnya fans membuatnya mencari langkah untuk dapat mendatangkan oven dengan kapabilitas nan lebih besar.

Retno akhirnya tergabung di dalam kluster kue kering, di sana dia mendapat saran untuk mengusulkan pinjaman KUR BRI. Usai pengajuan ke BRI Unit Gunung Putri, Dapur Rinola disurvei dan dalam dua sampai tiga hari duit KUR Rp 75 juta cair. Uang itu langsung digunakannya untuk mendatangkan perangkat dengan kapabilitas besar dan waktu produksi nan lebih singkat.

"KUR di tahun 2024 kemarin di BRI unit Gunung Putri, Cabang Cibubur. Dari pengajuan disurvei seminggu kemudian lampau dua sampai tiga hari langsung cair, saya dapat Rp 75 juta untuk dua alias empat tahun namun nan jelas bunganya rendah banget," lanjut Retno.

Bertambahnya kapabilitas produksi disertai dengan jumlah order nan lebih banyak sekarang omzet nan didapat Retno pun naik, unik di hari raya dia bisa mendulang omzet Rp 50 hingga 80 juta namun di luar itu perbulannya Rp 6 hingga 7 juta. Angka itu tetap tergolong kondusif lantaran angsuran KUR setiap bulannya di nomor Rp 2,2 juta.

Kluster BRI

Guna meningkatkan inklusi finansial di masyarakat nan kebanyakan UMKM nan tengah berkembang terutama jenis upaya baru, BRI melalui mantri di setiap instansi unitnya mengelompokkan jenis upaya nan serupa ke dalam sebuah kluster. Nantinya kluster itu bakal diberi pendampingan dan pengarahan termasuk jika memerlukan permodalan.

"Kluster itu golongan upaya nan sama, kita memberikan pengarahan mengarahkan alias mengembangkan upaya tersebut agar bisa lebih fokus. Mantri juga kudu mengunjungi kluster untuk mengetahui apa saja kekurangan dari kluster, apa nan dibutuhkan agar mereka berkembang, kita beberapa kali melakukan training kepada kluster gimana produksi, menjaga mutu, packaging, pemasaran, gimana corak pengelola keuangan, serta pengelolaan modal nan baik," Terang Pimpinan Cabang BRI Cibubur I Gusti Gede Supanca Mahardika saat ditemui di Kantor BRI Cabang Cibubur, Selasa (25/3/2025).

Nantinya dari kluster tersebut bakal terbentuk satu entrepreneur nan diharapkan dapat bertumbuh dan menembus pasar internasional, BRI juga rutin menggandeng UMKM untuk mengikuti pameran bergengsi, terbaru pada Januari 2025 BRI menggelar BRI UMKM EXPO(RT) di ICE BSD nan menampilkan hasil produksi UMKM bimbingan BRI dari masing-masing wilayah se-Indonesia.

Selain memberikan bimbingan, BRI turut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pengguna nan tergabung ke dalam kluster itu. BRI Cabang Cibubur menggelontorkan biaya KUR mikro sebanyak Rp 242 miliar, sementara KUR Ritel Rp 69 miliar total untuk KUR BRI Cabang Cibubur menyalurkan Rp 311 milyar dari sasaran penyaluran di bulan Maret sebesar Rp 308 miliar.

(hns/hns)

Selengkapnya