Minim Produk Perlindungan, Ojk Mau Perdalam Pasar Asuransi Ri

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengungkapkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia tetap rendah sehingga perlu dilakukan pendalaman pasar. Dirinya merinci nomor pentrasi tersebut hanya sebesar 3%.

"Jadi upaya kita berbareng asosiasi, industri gimana kita melakukan pendalaman pasar, lantaran banyak sekali pertanggungan nan belum dilakukan di Indonesia mengenai pendalaman pasar ini," sebut Ogi dalam CNBC Indonesia Insurance Forum 2025, Senin (14/7/2025).

Ogi menyebut ada banyak produk asuransi nan di banyak negara lain sudah diterapkan, namun belum ada di Indonesia.

"Memang ada tanggungjawab nan kudu dilakukan, ini amanah dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) untuk pendalaman pasar," jelas Ogi.

Dirinya menambahkan pelaku asuransi di RI kudu melakukan ekspansi program asuransi demi mencapai keberhasilan dalam pendalaman pasar. Selanjutnya dirinya menyebut juga kepesertaan pemegang polis (pempol) perlu diperluas.

"Jadi istilah kami itu ektensifikasi dan perluas upaya dengan produk baru, kemudian intesifikasi program nan sudah ada," sebut Ogi.

Dirinya mengungkapkan OJK telah melakukan review produk, antara lain produk PAYDI, asuranasi kredit, lampau asuransi kesehatan. Tiga produk asuransi tersebut menurutnya cukup signifikan untuk dilakukan perbaikan.

Sementara produk baru, OJK telah mencoba berkoordinasi dengan pemerintah, misalnya asuransi Tanggung Jawab Pihak Ketiga (Third Party Liability/TPL) dan tetap menunggu jawaban dari pemerintah. "Itu bagian ekstensifikasi," sebut Ogi.

Adapun untuk intensifikasi, OJK konsentrasi ke risk mangament, langkah penawaran produk, adanya pointed actuary, sehingga dapat dilakukan lebih baik, dan juga lebih efisien.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Industri Asuransi Alami Isu Serius, DPR Soroti Hal Ini

Selengkapnya