ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Aktor Gene Hackman dan istrinya, Betsy Arakawa ditemukan meninggal bumi di kediamannya. Kematian keduanya ini mengejutkan lantaran pihak kepolisian menemukan jasad mereka sudah dalam tahap dekomposisi nan berfaedah telah meninggal beberapa waktu.
Para mahir medis mengatakan ada kemungkinan Gene Hackman nan menderita Alzheimer stadium lanjut apalagi tidak menyadari istrinya telah meninggal sepekan sebelumnya. Jika memang demikian, ada kemungkinan dia mengalami tahap kebingungan dan kesedihan sebelum penyakit itu membuatnya tidak konsentrasi alias terlalu kewalahan untuk bertindak, sebuah proses nan mungkin berulang selama berhari-hari sebelum dia juga meninggal.
Kasus ini telah mengungkap realita suram tentang penyakit Alzheimer, nan merusak dan menghancurkan sel-sel di otak seseorang dari waktu ke waktu, menghilangkan memori dan kegunaan mental krusial lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya seperti dia hidup dalam film," ujar Catherine V Piersol, seorang terapis okupasi dengan pengalaman puluhan tahun dalam perawatan demensia, kepada BBC tentang gimana Hackman mungkin mengalami kehilangan istrinya nan berulang.
Dia mencatat pasien dengan Alzheimer tingkat lanjut hidup di masa sekarang dan tidak dapat memandang kembali momen di masa lampau alias memandang ke depan dan bertindak.
Meskipun tidak seorang pun tahu gimana Hackman menghabiskan hari-hari terakhirnya, kondisi Alzheimer ini dibahas oleh pihak berkuasa dan pemeriksa medis.
Mengingat penyakit Alzheimer nan diderita Hackman sudah stadium lanjut, "sangat mungkin dia tidak menyadari bahwa istrinya telah meninggal", kata Dr Heather Jarrell, kepala pemeriksa medis New Mexico nan menangani kasus tersebut.
Dr Brendan Kelley, seorang mahir saraf nan mengkhususkan diri dalam memori dan kognisi di UT Southwestern Medical Center, menjelaskan kenapa Hackman mungkin juga tidak dapat menghubungi pihak berkuasa untuk meminta bantuan. Ia mengatakan penyakit Alzheimer dapat membikin pasien terjebak antara ketidaknyamanan emosional dan ketidakmampuan untuk mengatasinya.
"Seseorang mungkin merasa cemas alias takut, tetapi pada saat nan sama mereka mungkin tidak bisa mengambil tindakan nan biasanya Anda alias saya pikirkan untuk dilakukan guna meredakan kekhawatiran alias kekhawatiran itu, seperti menelepon orang lain, alias berbincang dengan tetangga."
Dr Kelley mengatakan pasien Alzheimer mengalami emosi seperti rasa sakit dan sedih, dan mengalami kebutuhan bentuk seperti lapar dan haus, hanya saja lebih susah bagi mereka untuk mengidentifikasi apa nan mereka rasakan.
(kna/kna)