Menteri Pertama Israel 'cabut' Dari Kabinet Netanyahu Tolak Gencatan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Senin, 20 Jan 2025 08:54 WIB

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menyatakan mengundurkan diri dari kedudukan sebagai corak protes atas kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menyatakan mengundurkan diri dari kedudukan sebagai corak protes atas kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. (Foto: via REUTERS/Temple Mount Administration)

Jakarta, detikai.com --

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menyatakan mengundurkan diri dari kedudukan sebagai corak protes atas kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza Palestina yang resmi bertindak pada Minggu (19/1).

Ben Gvir apalagi mengumumkan partainya turut mundur dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu demi menegaskan penentangannya. Ia menganggap gencatan senjata antara Israel-Hamas sebagai "skandal" di Gaza.

Dalam pernyataannya, partai Ben Gvir, Jewish Power, menyebut kesepakatan gencatan senjata tersebut sebagai "penyerahan diri kepada Hamas".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip AFP, Ben Gvir juga menggambarkan menghentikan agresi Israel di Gaza sama saja dengan "pembebasan ratusan pembunuh" serta "pengabaian atas pencapaian (militer Israel) dalam perang" di Gaza.

Meski Ben Gvir dan partainya telah keluar dari pemerintahan, PM Netanyahu tetap mempertahankan kebanyakan tipis di parlemen Israel.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi bertindak di Jalur Gaza Palestina pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat setelah sempat tertunda selama tiga jam.

Gencatan senjata ini mengakhiri agresi sadis Israel nan berjalan sejak Oktober 2023 lampau selama

"Berdasarkan rencana pembebasan sandera (Hamas), gencatan senjata fase pertama di Gaza bakal bertindak pukul 11.15 waktu lokal," bunyi pernyataan instansi Perdana Menteri Israel pada Minggu (19/1).

Gencatan senjata awalnya berencana diterapkan sekitar pukul 08.15 waktu setempat. Selama penundaan itu, Israel apalagi tetap sempat-sempatnya melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Gencatan senjata dimulai dengan Hamas menyerahkan tiga penduduk Israel nan menjadi sanderanya kepada Palang Merah Internasional.

Setelah pembebasan sandera Hamas berlangsung, Israel pun membebaskan 90 penduduk Palestina nan menjadi tahanannya selama ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Sejak awal negosiasi, sejumlah menteri Netanyahu termasuk Ben Gvir memang menolak kesepakatan gencatan senjata. Beberapa menteri juga menakut-nakuti bakal mundur dan menarik support partai terhadap koalisi Netanyahu di parlemen jika gencatan senjata dengan Hamas tetap berlangsung.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya