ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut penyelenggaraan cek kesehatan cuma-cuma nantinya tidak hanya bisa dilakukan di puskesmas terdekat, tetapi juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk pegawai kantoran. Hal ini menyusul minat masyarakat nan mulai meningkat mengenai cek kesehatan cuma-cuma (CKG) ulang tahun.
Dari semula hanya 100 hingga seribu pendaftar CKG per hari, sekarang ada 40 ribu orang nan melakukan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma dalam sehari di 10 ribu puskesmas.
"Memang batch pertama nan kita lakukan kan di hari ulang tahun, jadi setiap ulang tahun itu kita didik, kita edukasi agar bisa datang ke puskesmas, klinik kesehatan," beber Menkes, dikutip dari CNBC, Selasa (11/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu ini sudah mulai agak stabil, di puskesmasnya, kita sudah memandang kemampuannya, sekarang kita mau melakukan tahap nan kedua. Sama seperti vaksinasi COVID-19, selain lewat puskesmas, imunisasinya, kita mau melakukan dengan lebih melibatkan masyarakat, kita mau bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), agar semua perusahaan bisa cek kesehatan cuma-cuma untuk karyawan-karyawannya," lanjutnya.
Bagi perusahaan nan belum mempunyai cek kesehatan cuma-cuma sesuai standar Kemenkes RI, pihaknya disebut bakal membantu men-supply perangkat testing sehingga bisa segera dilakukan tes bagi para pekerja.
"Kita juga mau mulai mau masuk ke komunitas-komunitas, misalnya alumni-alumni cek kesehatan gratis, alumni ITB, lebih sehat mana dengan alumi UGM, mana nan lebih banyak gula darah tinggi," tuturnya.
Hasil pemeriksaan CKG tidak seluruhnya dilanjuti dengan pengobatan klinis pemberian obat-obatan. Bagi kondisi nan terbilang tetap terkendali, bakal ada imbauan untuk melakukan perubahan style hidup sehat terlebih dulu.
Namun, bagi mereka nan mempunyai akibat riwayat medis dengan kebutuhan tindakan medis, bisa mendapatkan akses obat cuma-cuma di puskesmas, ataupun melakukan perawatan lanjutan dengan BPJS Kesehatan.
"Untuk nan belum betul-betul merasa sakit, tetapi tekanan darah suka tinggi misalnya, di atas 140 juga jangan suka anggap remeh, itu dalam 5 tahun tidak diobati, bisa tiba-tiba stroke, jantung, kemudian meninggal," sebut Menkes.
"Untuk nan gula darah tinggi, apalagi bisa lebih rawan dan dampaknya luas, ke mata, ke kaki, ke badan, jantung, ginjal, sampai cuci darah, banyak efeknya. Itu sebaiknya merubah style hidup, jangan banyak-banyak makan garam, gula, lemak, olahraga mesti cukup, rehat mesti cukup," tandasnya.
(naf/kna)