ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Belum lama ini, Thailand telah menyetujui rancangan undang-undang (RUU) nan melegalkan pertaruhan dan kasino. Langkah legalisasi itu diyakini bisa mendorong pariwisata dan investasi.
Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan pariwisata, lapangan kerja, dan investasi, kata Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra pada Januari lalu. Berdasarkan rencana pemerintah, Undang-Undang tersebut bakal mengatur pertaruhan nan dilakukan di kompleks intermezo berskala besar.
Sebelumnya, kasino dan sebagian besar corak pertaruhan dikategorikan sebagai tindakan terlarangan di Thailand. Namun taruhan sepak bola dan lotre sangat populer. Hanya beberapa jenis pertaruhan nan diizinkan, seperti pacuan kuda nan dikendalikan negara.
Sementara itu, negara-negara ASEAN lainnya seperti Kamboja, Singapura, Filipina, Laos, dan Myanmar telah meraup untung dari kompleks kasino besar. Pemerintah Thailand beranggapan bahwa ketidakadaan kasino legal di negara itu mengakibatkan hilangnya potensi pendapatan dan pariwisata.
Sektor pariwisata sendiri merupakan pendorong utama ekonomi Thailand. Negeri Gajah Putih memperkirakan jumlah visitor bakal mencapai rekor dalam beberapa tahun mendatang.
"Legalisasi pertaruhan bakal melindungi masyarakat dan juga bakal menghasilkan lebih banyak pendapatan negara," kata Paetongtarn kepada wartawan.Pemerintah
Thailand telah berupaya melegalkan dan mengatur pertaruhan untuk meningkatkan ekonomi, tetapi setiap upaya menghadapi penolakan dari kaum konservatif di negara kebanyakan Buddha tersebut.
Menurut Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat, langkah baru tersebut dapat meningkatkan jumlah turis asing sebesar 5% hingga 10% dan pendapatan pariwisata meningkat sekitar 120 miliar baht hingga 220 miliar baht. Kebijakan baru ini setidaknya diperkirakan bakal mendorong terciptanya 9.000 hingga 15.000 lapangan kerja baru.
Pendukung utama legalisasi pertaruhan adalah mantan perdana menteri miliarder Thaksin Shinawatra, ayah Paetongtarn, seorang tokoh berpengaruh di partai nan berkuasa.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini
Next Article Tragis, Penyanyi ini Meninggal Setelah Pijat Leher