ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Dalam dua tahun terakhir, beragam obrolan mengungkap pengembangan pasar derivatif finansial dengan underlying asset berupa pengaruh mempunyai potensi nan besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun senantiasa mengeksplorasi potensi pasar derivatif finansial dengan underlying asset berupa pengaruh dan mengatasi beragam tantangan pengawasan nan berpotensi muncul pada masa mendatang.
"Berdasarkan Peraturan OJK No 1 Tahun 2025 OJK bakal konsentrasi pada penyelarasan izin dan juga pengawasan untuk menciptakan suasana nan setara di seluruh pasar derivatif finansial dengan underlying asset berupa efek," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi di seminar Unlocking Potential Financial Derivative Development dalam rangkaian Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025, di Jakarta Selasa, (11/2/2025).
Dia melanjutkan, upaya eksplorasi ini ditujukan untuk memastikan bahwa OJK menyusun izin mengenai pengawasan nan tidak hanya konsisten, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan dan mendorong penemuan di pasar. OJK pun berupaya menciptakan ekosistem nan teratur dengan baik untuk produk derivatif finansial dengan underlying asset berupa pengaruh sekaligus menghilangkan ketimpangan akses pasar dan memastikan konsistensi dalam penerapan regulasi.
"Tujuan akhir nan mau kita capai adalah mendukung pertumbuhan pasar finansial mempromosikan stabilitas dan inklusivitas serta berkontribusi pada program prioritas nasional," jelasnya.
OJK pun mencoba bekerja-sama dengan otoritas mengenai operator pasar, entitas pelaku pasar, investor, akademisi dan juga seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan berbareng ialah memperkuat dan mengembangkan sektor keuangan, khususnya pasar derivatif keuangan.
Sementara itu, Kepala Departemen Pemeriksaan Khusus, Pengawasan Keuangan Derivatif, Bursa Karbon, dan Transaksi Efek OJK I Made Bagus Tirthayatra menuturkan, sesungguhnya OJK sudah mengatur izin produk derivatif finansial antara lain derivatif dari pengaruh instrumen-instrumen surat berharga. Lantaran tetap dalam masa transisi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), OJK mencoba membagi fase ini ke dalam tiga bagian, ialah tahap awal, tahap menengah dan tahap selanjutnya.
"Tahap awal nan saat ini sedang dilakukan adalah nan pertama tadi sudah disinggung memastikan bahwa transisi melangkah dengan mulus, dengan seamless untuk memberikan kepastian hukum, mengenai dengan keberlanjutan produk pelaku dan juga penyelenggara prasarana pasar dan juga menyiapkan prasarana perizinan dan juga pelaporan," tutur dia.
Menurutnya, lantaran pengawasan sudah berada di tangan OJK, tentu kudu ada jalan bagi para pelaku untuk mengurus perizinan dan membikin laporan. Dalam perihal ini, OJK sudah mengirimkan surat kepada para pelaku industri finansial bahwa semua laporan itu disampaikan melalui aplikasi SIPENA OJK.
Lebih lanjut, kata dia, SIPENA adalah mailing room di OJK. Ini mengingat, OJK sudah tidak menerima laporan dalam corak hard copy, sehingga semua laporan disampaikan melalui email.
"Untuk selanjutnya kami perkirakan dalam waktu 6 bulan bakal ada e-reporting. Ini adalah pengembangan sehingga tidak lagi menyampaikan melalui email tapi sudah disampaikan melalui sistem e-reporting sehingga datanya sudah bisa langsung masuk ke dalam sistem," kata dia.
I Made menambahkan, upaya kedua adalah memperkokoh kerjasama dengan beragam pihak dan membuka ruang komunikasi dengan para pelaku pasar kembali. Dengan kehadiran SIPENA, OJK mau agar periode transisi ini melangkah mulus dan memberikan faedah nan sebesar-besarnya bagi penanammodal dan juga bagi pelaku industri. Untuk itu, OJK sangat mengharapkan masukan dari para pelaku industri.
"Di tahap awal ini nan juga dilakukan adalah melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai produk derivatif keuangan, lantaran pada intinya salah satu tugas OJK adalah melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Salah satu langkah nan efektif adalah memberikan masyarakat itu sendiri untuk memahami dan melindungi dirinya. Hal itu dilakukan dengan edukasi kepada masyarakat," imbuh dia.
OJK menambahkan, tahap menengah adalah mencari titik tengah antara dua ekosistem izin nan memang berbeda antara OJK tanpa menimbulkan destruksi pasar. Selain itu, di tahap nan menengah ini juga dilakukan pengawasan dan peningkatan norma untuk memastikan perseorangan pasar.
"Tahap selanjutnya adalah memperkuat infrastruktur, meningkatkan tata kelola, pelaku industri dan meningkatkan perlindungan terhadap penanammodal sesuai dengan standar internasional dan kebutuhan industri. Melakukan pengembangan produk secara berkepanjangan sesuai dengan kebutuhan industri," jelas I Made.
Di sisi lain, jika memandang lanskap secara global, Senior Vice President, Equities Product Development, HKEX, David Lutz menyebut, setelah krisis finansial global, meskipun ini bukan membahas sektor derivatif secara spesifik, ada perubahan kebijakan nan signifikan. Perubahan ini menunjukkan bahwa banyak pihak sepakat bakal pentingnya perjanjian nan diperdagangkan secara transparan, likuid, dan kompetitif, dengan kliring sentral nan mendukung kontrak-kontrak tersebut.
David menambahkan, perubahan ini sangat krusial lantaran mempunyai tujuan untuk memberdayakan platform, sehingga menjadi sangat likuid dan kompetitif nan memungkinkan kontrak-kontrak tersebut dapat diperdagangkan dengan likuiditas nan tinggi.
"Daya saing nan dihasilkan dari ini bakal terus menjadi topik pembahasan, tentang sungguh pentingnya mempunyai platform nan kompetitif, pasar derivatif nan kompetitif, dan pasar finansial nan kompetitif secara keseluruhan. Perubahan ini terjadi sekitar satu hingga satu separuh dasawarsa nan lalu," kata David.
Selanjutnya, David menjelaskan bahwa pasar derivatif nan sukses dapat memberikan kontribusi positif terhadap pasar nan mendasarinya. Berkaca pada pasar opsi saham di Hong Kong saat ini, dia menyebut bahwa ada banyak aktivitas terjadi di pasar opsi saham tersebut, dan para dealer bakal melibatkan pasar tunai nan mendasari untuk melindungi eksposur mereka.
"Jadi, jika orang memperdagangkan opsi saham Bank of China, dealer kemudian kudu memperdagangkan saham Bank of China nan mendasarinya untuk melindungi posisi mereka dan lantaran ini, kita mempunyai peningkatan material dalam likuiditas di pasar nan mendasarinya. Jadi ini adalah contoh di mana pasar derivatif tidak mengurangi kualitas pasar secara keseluruhan, tetapi juga menambah kualitas pasar secara keseluruhan," jelas dia.
Lebih jauh, David juga menilai bahwa pasar derivatif memengaruhi kualitas pasar secara keseluruhan dengan memberikan penanammodal perangkat untuk lindung nilai. Meski produk derivatif digunakan untuk beragam tujuan, ada banyak pengguna akhir di pasar derivatif nan sukses. Para penanammodal pun memanfaatkan pasar ini untuk kebutuhan investasi mereka serta untuk manajemen akibat dan lindung nilai.
"Jadi, jika Anda adalah sebuah perusahaan, ini adalah Hong Kong, alias Indonesia, alias di mana saja, dan Anda mempunyai penanammodal nan mempunyai keahlian untuk melindungi investasi mereka di perusahaan Anda melalui derivatif, mereka condong berinvestasi. Ini meningkatkan keahlian manajemen akibat mereka, dan membikin kualitas pasar secara keseluruhan lebih tinggi," tuturnya.
Meskipun ada pihak nan memperdagangkan opsi secara terarah dan spekulatif, perihal ini tetap berkontribusi pada peningkatan kualitas, likuiditas, dan semangat pasar opsi. Investor akhir nan nyata juga dapat memanfaatkan likuiditas pasar opsi untuk melindungi investasi mereka di perusahaan. Oleh karena itu, tercipta pasar modal berbobot tinggi nan mendukung perusahaan nyata dengan penanammodal nan mempunyai kebutuhan manajemen akibat dan lindung nilai nan asli.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 9 Emiten Ini Rajin Bagi Divien 2 Kali Setahun
Next Article Sri Mulyani, BI, OJK, LPS Tegaskan Sistem Keuangan RI Masih Aman