Mendag Buka-bukaan Biang Kerok Harga Kelapa Naik Gila-gilaan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Harga kelapa bulat melambung tinggi di pasar akibat banyak pelaku upaya memilih ekspor. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.

Budi mengatakan salah satu penyebab nilai kelapa melambung tinggi lantaran permintaan ekspor nan tinggi. Dia menyebut nilai kelapa di luar negeri saat ini tengah naik.

Sementara, pelaku upaya dalam negeri membeli nilai nan lebih murah ke eksportir. Untuk itu, banyak pengusaha ekspor alias eksportir lebih memilih mengekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan kelapa naik harganya kan lantaran ekspor, ekspor dari Cina jadi nilai naik. Sementara industri dalam negeri kan belinya dengan nilai murah sehingga eksportir kan lebih suka berjual. Jadinya langka gitu kan," kata Budi saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2025).

Dalam pantauan detikaicom pada Jumat, (11/4) lalu, nilai kelapa bulat alias parut mengalami lonjakan nan signifikan. Salah seorang penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, mengatakan nilai satu butir kelapa bisa mencapai Rp 25.000, tergantung ukuran.

Padahal saat kondisi normal, kelapa parut dijual dengan nilai Rp 10.000-15.000 per butir. Artinya untuk kelapa ukuran kecil, nilai mengalami kenaikan dua kali lipat.

Untuk itu, Budi menerangkan pihaknya tengah mempertemukan pelaku upaya dalam negeri dengan para eksportir. Sayangnya, perihal tersebut belum menemukan titik terang.

"Sudah kita temukan antara eksportir dengan pelaku upaya industri. Tapi belum ada kesepakatan. Kita cari kelak solusinya nan terbaik," jelas Budi.

(acd/acd)

Selengkapnya