Memahami Apa Itu Buddhist Era Atau Be Dalam Penanggalan Agama Buddha

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Perayaan Waisak tahun ini, nan jatuh pada tanggal 4 Mei 2024 Masehi, dirayakan sebagai Waisak 2569 BE. Tetapi, apa sebenarnya makna singkatan BE tersebut dan gimana sistem penanggalan ini bekerja? BE adalah singkatan dari Buddhist Era, sebuah sistem penanggalan nan digunakan dalam kepercayaan Buddha untuk menandai tahun-tahun krusial dalam sejarah aliran Buddha.

Sistem penanggalan BE berbeda dengan almanak Masehi nan kita gunakan sehari-hari. Perhitungan tahun dalam BE dimulai sejak wafatnya Sang Buddha Gautama, nan diperkirakan terjadi sekitar tahun 544 Sebelum Masehi. Dengan demikian, tahun 2024 Masehi sama dengan 2569 BE. Angka 2569 ini merepresentasikan jumlah tahun nan telah berlalu sejak Sang Buddha wafat.

Oleh lantaran itu, penggunaan BE dalam seremoni Waisak bukan sekadar nomor tahun biasa. Ini merupakan penanda krusial nan menghubungkan umat Buddha dengan sejarah dan tradisi kepercayaan mereka. Angka tersebut melambangkan perjalanan panjang aliran Buddha dari masa silam hingga saat ini, dan mengingatkan kita bakal peristiwa krusial nan menjadi dasar aliran kepercayaan Buddha.

Waisak adala seremoni krusial dalam Buddha nan diperingati untuk Sang Buddha Gautama. Perayaan Waisak biasanya jatuh pada bulan purnama penuh pada bulan Mei alias Juni

Sejarah dan Makna BE dalam Perayaan Waisak

Penggunaan BE dalam seremoni Waisak mempunyai makna nan sangat mendalam bagi umat Buddha. Wafatnya Sang Buddha menandai berakhirnya masa kehidupan Sang Buddha di dunia, namun sekaligus menjadi awal dari penyebaran ajaran-ajarannya nan membawa kedamaian dan pencerahan bagi umat manusia. Perhitungan tahun berasas wafatnya Sang Buddha menjadi simbol penghormatan dan pengingat bakal jasa-jasa Sang Buddha.

Dengan menggunakan BE, umat Buddha di seluruh bumi dapat menyatukan diri dalam satu sistem penanggalan nan sama saat merayakan Waisak. Hal ini memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam organisasi Buddha global. Perayaan Waisak dengan penanggalan BE menjadi momen refleksi dan perenungan bakal aliran Sang Buddha serta komitmen untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih dari sekadar penanda waktu, BE juga berfaedah sebagai pengingat bakal pentingnya mempelajari sejarah dan aliran Buddha. Dengan memahami sistem penanggalan ini, kita dapat lebih menghargai dan memahami perjalanan panjang kepercayaan Buddha serta makna seremoni Waisak.

Perbedaan BE dan Kalender Masehi

Perbedaan mendasar antara BE dan almanak Masehi terletak pada titik awal kalkulasi tahun. Kalender Masehi dimulai dari kelahiran Yesus Kristus, sementara BE dimulai dari wafatnya Sang Buddha. Perbedaan ini menghasilkan perbedaan nomor tahun antara kedua sistem penanggalan tersebut.

Untuk mengkonversi tahun Masehi ke BE, kita perlu menambahkan nomor 543 ke tahun Masehi. Sebagai contoh, tahun 2024 Masehi sama dengan 2024 + 543 = 2567 BE. Namun, perlu diingat bahwa perkiraan tahun wafatnya Sang Buddha tetap menjadi perdebatan para mahir sejarah, sehingga nomor 543 ini merupakan nomor nan umum digunakan.

Meskipun berbeda, kedua sistem penanggalan ini sama-sama berfaedah sebagai perangkat untuk menandai waktu dan peristiwa. Penggunaan BE dalam konteks seremoni Waisak menekankan pentingnya memahami konteks sejarah dan tradisi kepercayaan Buddha.

Selengkapnya