ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Wacana pertemuan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terus menguat. Hal ini mendapat respons positif dari parpol lain, ialah Demokrat.
Politikus Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan, pihaknya bakal mendukung penuh pertemuan Prabowo dan Megawati tersebut.
"Kita sangat mendukung jika itu menjadi kenyataan," kata Benny, saat diwawancarai usai aktivitas seremoni Natal Nasional Partai Demokrat, di Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025).
Dia menyampaikan, masyarakat bakal senang memandang para pemimpinnya bisa duduk satu meja mendiskusikan mengenai masa depan Indonesia.
"Rakyat itu senang memandang pemimpin-pemimpinnya bisa duduk satu meja, bisa diskusi, mengenai masa depan bangsa," ujar Benny.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, Megawati sudah memberi pengarahan kepada para kader mengenai rencana pertemuan tersebut.
Hasto menyatakan, hal-hal mengenai pertemuan dua tokoh nasional tersebut bakal ditentukan langsung oleh Megawati dan berkoordinasi dengan Prabowo.
"Ya tadi Ibu Megawati Soekarnoputri memberikan arahan, agar hal-hal berangkaian dengan pertemuan nan krusial dan strategis itu langsung kelak ditentukan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam koordinasi komunikasi dengan Presiden Prabowo," kata Hasto di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025).
Apakah pertemuan kelak sebagai tanda PDIP bakal gabung koalisi, Hasto mengatakan, perihal itu sebagai momentum rekonsiliasi nasional.
Hasto menuturkan, Megawati mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelurusan sejarah nan dilakukan pemerintah terhadap Bung Karno.
"Sehingga perihal itu menjadi momentum rekonsiliasi nasional kita sebagai bangsa, untuk saling bekerja sama di dalam posisi politik masing-masing," ucapnya.
Hasto melanjutkan, bahwa posisi politik PDIP sebagai penyeimbang untuk membangun kerakyatan nan sehat.
"Termasuk posisi politik dari PDI Perjuangan sebagai penyeimbang melakukan check and balances, untuk membangun kerakyatan nan sehat nan bersendikan kedaulatan rakyat itu sendiri," pungkas Hasto.