ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Delegasi Federation of Korean Industries (FKI) meminta pemerintah Indonesia memperbaiki izin nan menghalang impor. Hal itu diungkap dalam aktivitas Business Roundtable di The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Ketua Delegasi FKI sekaligus Ketua LOTTE Group Shin Dongbin mengatakan, perbaikan diperlukan untuk mendukung investasi Korea Selatan di Indonesia. Ia mengatakan, FKI hendak berinvestasi pada sektor-sektor kunci di Indonesia, seperti semikonduktor, infrastruktur, hingga keuangan.
"Untuk mewujudkan semua ini, kami mengharapkan support dari pemerintah Indonesia dalam corak pembangunan prasarana nan memadai serta perbaikan regulasi, termasuk penghapusan hambatan-hambatan impor," kata Shin dalam sambutannya di aktivitas Business Roundtable, The Langham Hotel, Jakarta, Senin (28/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun saat ini, Shin mengatakan Korea Selatan telah menggelontorkan biaya investasi langsung ke Indonesia sebesar US$ 2,28 miliar pada 2023. Angka tersebut diklaim meningkat lebih dari 54% dibanding tahun sebelumnya.
"Fakta ini menunjukkan bahwa bumi upaya Korea semakin memandang Indonesia sebagai mitra strategis nan sangat penting," tegasnya.
Dalam kesempatan nan sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani menekankan pentingnya kerjasama di beragam proyek strategis. Kolaborasi ini dinilai bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan.
Shinta juga menyebut, pemerintah bakal melakukan reformasi suasana investasi di Indonesia dengan berkomitmen untuk menyederhanakan izin serta meningkatkan transparansi agar lebih berkeadilan bagi para investor.
"Kami menegaskan komitmen kami untuk bekerja sama erat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk lebih menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan persaingan nan setara bagi semua investor, termasuk mitra Korea kami," kata Shinta.
(acd/acd)