Masuk 10 Orang Terkaya Ri, Sosok Ini Hartanya Naik Rp 76 T Tahun Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha pemilik info center raksasa di Indonesia, Otto Toto Sugiri, resmi masuk dalam jejeran 10 orang paling kaya di Indonesia.

Dalam rilis tahunan daftar orang terkaya Forbes 2024 pada akhir tahun lalu, Toto Sugiri diketahui berada di posisi 26 dengan kekayaan mencapai US$ 2,21 miliar alias setara Rp 35,82 triliun.

Adapun saat ini hartanya telah mengalami kenaikan signifikan berkah keahlian saham emiten miliknya, DCI Indonesia (DCII), nan sepanjang tahun ini melesat hingga 267% dengan nilai saham Rp 154.500 dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 368 triliun.

Alhasil, kekayaan Toto saat ini ditaksir mencapai US$ 6,9 miliar alias setara Rp 111,85 triliun dan bertengger di ranking 6, mengutip info terbaru Forbes Realtime Billionaire List. Artinya sepanjang tahun 2025 kekayaan Toto Sugiri telah bertambah hingga Rp 76 triliun.

Sosok Toto Sugiri

Totot Sugiri diketahui merupakan salah satu pelopor upaya info center di Indonesia. Atas sumbangsihnya di industri teknologi, tahun lampau Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan gelar kehormatan dan tanda jasa kepadanya dan 63 tokoh lain jelang HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024.

Sebagai CEO dan Founder PT DCI Indonesia TBK, Otto Toto Sugiri juga dikenal sebagai 'Bill Gates' RI lantaran perannya dalam mempermudah akses dan ekosistem digital RI. Dirinya diketahui merupakan salah satu pionir dalam upaya info center nan saat ini kian booming dan mulai dijajaki oleh banyak pemain lain.

Pria berkelahiran Bandung nan berkawan dengan panggilan Toto ini merupakan sesepuh di bagian teknologi di Indonesia dan sudah melanglang buana di sektor ini sejak 1989 hingga menjadi pencetus beragam perusahaan historis.

Toto merupakan pendiri perusahaan pusat info Sigma Cipta Caraka dimana perusahaan saat itu mengembangkan software untuk digunakan upaya seperti bank untuk mempermudah operasional upaya tersebut.

Di tengah kesibukannya di Sigma, Toto juga sempat mendirikan perusahaan penyedia jasa internet pertama di Indonesia ialah Indonet pada tahun 1995, sebelum akhirnya melantai dengan kode emiten EDGE dan kemudian dijual ke perusahaan Digital Edge Limited asal Hong Kong. Dari penjualan ini, dirinya sukses meraup nyaris Rp 1 triliun.

Namun pada 2007, Toto berpisah dengan perusahaan nan membesarkan namanya ini lantaran pemerintah melalui Telkom Indonesia mau mengembangkan sektor teknologi di dalam negeri sehingga mengakuisisi Sigma dan mengubahnya menjadi Telkom Sigma.

Keseriusan pemerintah dalam mengembangkan sektor teknologi inilah nan disebut-sebut akhirnya meluluhkan hati Toto untuk melepas perusahaanya ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kedua terbesar di Indonesia ini.

Selepas melakukan penjualan Sigma, Toto kembali mendirikan dan mendanai perusahaan teknologi ialah perusahaan info center tier 4 pertama di Indonesia bermodal senilai US$ 200 juta berjulukan DCI Indonesia nan akhirnya memperkaya Toto triliunan, pasca sahamnya diborong oleh Anthony Salim.

Prospektus IPO DCII menyebut produk pendiri perusahaan ialah Otto Toto Sugiri, salah satu tokoh info center dan perusahaan teknologi di Tanah Air.

Dia lahir pada tahun 1953, berkewarganegaraan Indonesia, menjabat sebagai Presiden Direktur DCII.

Dia memperoleh gelar Sarjana dan Master di bagian computer engineering dari RWTH Aachen German University, Jerman pada 1980. Mengawali kariernya sebagai IT General Manager PT Bank Bali pada tahun 1983.

Kemudian menjabat sebagai Direktur PT Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989 sampai tahun 2010. Dia merupakan pendiri dari PT Indointernet Tbk (EDGE) dan Bali Camp (di bawah PT Sigma Cipta Caraka). Dia mulai berasosiasi menjadi Komisaris DCII pada tahun 2012 dan menjabat sebagai Presiden Direktur DCII pada tahun 2016 sampai sekarang.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Proyeksi IHSG & Rupiah Minggu Depan

Next Article Salip Bezos & Zuckerberg, Sosok Ini Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia

Selengkapnya