Maskapai Ini Ancam Batalkan Pesanan Ke Boeing Rp 495 T Gegara Tarif Trump

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Maskapai berbiaya rendah asal Eropa, Ryanair menakut-nakuti bakal membatalkan pesanan ratusan pesawat Boeing imbas kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ryanair memilih mencari pengganti lain, termasuk dari produsen China, COMAC.

Ryanair nan berpusat di Irlandia ini merupakan salah satu pengguna terbesar bagi Boeing. Ancaman ini muncul jika Trump tidak mengecualikan sektor penerbangan dari kebijakan tarifnya.

Namun COMAC belum tersertifikasi di Eropa, sementara pesaing utama Boeing, Airbus, menyebut pesawatnya telah lenyap hingga akhir dasawarsa ini. Artinya ancaman dari Ryanair kemungkinan bakal susah terlaksana

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat kepada personil parlemen senior AS, kepala pelaksana Ryanair Michael O'Leary mengatakan tarif Trump dapat menakut-nakuti rencana pembelian 330 pesawat Boeing 737 MAX nan dipesan Ryanair. Nilai pembelian itu mencapai US$ 30 miliar alias setara Rp 495 triliun (kurs Rp 16.500).

"Jika pemerintah AS melanjutkan rencana nan tidak bijak untuk mengenakan tarif, dan jika tarif ini secara material mempengaruhi nilai ekspor pesawat Boeing ke Eropa, maka kami tentu bakal menghitung ulang pesanan Boeing kami saat ini, dan kemungkinan untuk memesan di tempat lain," kata O'Leary, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025),

Saat dikonfirmasi, Boeing tidak segera bersedia memberikan komentar. Ancaman dari Ryanair meningkat setelah sebelumnya hanya menyebut bakal menunda pengiriman pesawat Boeing.

Sementara itu, O'Leary mengatakan pihaknya belum pernah berbincang dengan COMAC tentang pembelian pesawat sejak sekitar tahun 2011. Namun dia menyebut bakal mempertimbangkan opsi baru jika harganya 10%-20% lebih murah daripada pesaing utama Boeing, Airbus.

Airbus, nan merupakan satu-satunya pesaing Boeing untuk pesawat lorong tunggal besar saat ini saat ini sudah mempunyai sertifikasi di Eropa. Sayangnya Airbus berulang kali mengatakan bahwa pesawatnya terjual lenyap hingga akhir dasawarsa ini.

Tidak ada maskapai Barat nan membeli pesawat COMAC. Perusahaan China itu telah mengusulkan sertifikasi untuk jet C919-nya di Eropa, tetapi tidak untuk pasar Amerika Serikat.

Jet C919 mempunyai sekitar 150 bangku alias hingga sekitar 190 bangku dalam tata letak nan padat, lebih mini dari pesawat Boeing nan saat ini diterbangkan Ryanair dan MAX 10 nan dapat menampung hingga 230 kursi.

(ily/rrd)

Selengkapnya