ARTICLE AD BOX
detikai.com
Senin, 28 Apr 2025 13:13 WIB
Jakarta, detikai.com --
Korea Utara mendeklarasikan para tentaranya nan membantu Rusia menginvasi Ukraina sebagai pahlawan, masa tolol bakal kecaman Amerika Serikat.
Untuk pertama kalinya, Korut mengonfirmasi telah mengirimkan ribuan tentaranya ke Rusia untuk membantu menginvasi Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korut menyatakan keputusan mengerahkan pasukan diambil langsung oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un berasas perjanjian kemitraan strategis komprehensif nan dia tandatangani berbareng Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.
Komisi tersebut menegaskan di bawah perintahan Kim Jong Un, unit-unit militer Korut bertempur dengan kepahlawanan dan keberanian seolah-olah mereka berjuang untuk tanah air mereka sendiri," bunyi pernyataan komisi tersebut seperti dikutip instansi buletin Korut, KCNA, pada Senin (28/4).
"Mereka nan berjuang demi keadilan adalah pahlawan sejati dan perwakilan kehormatan tanah air," ujar Kim Jong Un.
KCNA juga menambahkan bahwa Korea Utara "menganggap sebagai sebuah kehormatan untuk beraliansi dengan negara kuat seperti Federasi Rusia."
Kementerian Luar Negeri AS mendesak agar pengerahan pasukan Korut ke Rusia serta segala corak support jawaban dari Rusia segera dihentikan, seraya menuding bahwa Rusia telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan melatih tentara Korut.
"Negara-negara seperti Korea Utara, nan dukungannya memperpanjang perang Rusia-Ukraina, ikut bertanggung jawab," ujar ahli bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters.
Menurut pejabat Ukraina, Korut telah mengirimkan sekitar 14.000 tentara, termasuk 3.000 pasukan tambahan untuk menggantikan korban tewas.
Minim pengalaman dalam penggunaan kendaraan lapis baja dan peperangan drone, pasukan Korut sempat mengalami kerugian besar, tetapi bisa beradaptasi dengan cepat.
(rds/bac)