Manut Ide As, Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari Dengan Rusia

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Rabu, 12 Mar 2025 03:45 WIB

Ukraina disebut setujui proposal AS soal gencatan senjata 30 hari dengan Rusia, dengan hadiah support militer. Ukraina disebut setujui proposal AS soal gencatan senjata dengan Rusia. Foto: AFP/ODD ANDERSEN

Jakarta, detikai.com --

Ukraina setuju untuk gencatan senjata sementara selama 30 hari dan segera melakukan negosiasi dengan Rusia.

Usulan gencatan senjata ini merupakan proposal nan diajukan dalam pertemuan antara Ukraina dengan Amerika Serikat di Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan tingkat tinggi pertama antara AS-Ukraina sejak Presiden Volodymyr Zelensky diusir dari Gedung Putih, Washington sepakat untuk kembali memberikan support militer untuk Kyiv, dengan jawaban kesepakatan mengenai mineral Ukraina "secepat mungkin".

"Hari ini kami mengusulkan tawaran nan diterima Ukraina, ialah melakukan gencatan senjata dan negosiasi segera," kata Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.

"Kami bakal sampaikan tawaran ini kepada Rusia dan kami berambisi mereka bakal menyetujui perdamaian. Sekarang giliran mereka," imbuh Rubio, dikutip AFP.

Dalam pernyataan berbareng usai pertemuan, disebutkan bahwa Ukraina menyatakan kesiapannya menerima usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari, nan dapat diperpanjang berasas kesepakatan berbareng para pihak.

"AS bakal mengomunikasikan ke Rusia bahwa timbal kembali Rusia adalah kunci untuk mencapai perdamaian," lanjut pernyataan itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, mengatakan bakal berbincang dengan Rusia mengenai usulan tersebut.

Sementara itu Ukraina berambisi timbal kembali berupa kelanjutan support militer AS, pembagian info intelijen, dan akses ke gambaran satelit nan sempat diputus AS pasca cekcok dengan Trump.

"Kami siap melakukan apa saja untuk mencapai perdamaian," kata Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak.

(dna)

Selengkapnya