Mantap! Qris Tembus 56 Juta Pengguna

Sedang Trending 9 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Hingga kuartal I-2025, pengguna QRIS mencapai 56,3 juta. Atau melompat 169,15 persen daripada kuartal I-2024, alias secara year on year (yoy).

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Adapun jumlah pengguna QRIS bagi merchant mencapai 38,1 juta nan didominasi UMKM. Selain itu, volume transaksi QRIS menyentuh 2,6 miliar transaksi, senilai Rp262,1 triliun di periode nan sama.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Meski begitu, Bank Indonesia (AS) mencatat transaksi digital melalui QRIS melonjak 169,15% secara tahunan. Hal ini didukung juga dengan pertumbuhan jumlah pengguna dan merchant.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

"Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant," kata Perry dalam konvensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Rabu (23/4/2025).

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Lebih lanjut, transaksi digital melalui QRIS selama periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2025 juga meningkat, dengan rata-rata pertumbuhan volume transaksi per pengguna mencapai 111% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode RAFI 2024 sebesar 76%.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Dalam kesempatan nan sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menambahkan jumlahnya pengguna QRIS pada triwulan I-2025 telah mencapai 56,3 juta dengan volume transaksi 2,6 miliar transaksi.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bagian Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai masukan dari pihak AS ihwal QRIS dan GPN.

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

"Juga termasuk di dalamnya sektor keuangan. Kami sudah berkoordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia, terutama mengenai dengan payment nan diminta oleh pihak Amerika," ujar Airlangga dalam konvensi dikutip dari YouTube Perekonomian RI, Sabtu (19/4/2025).

Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sempat menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat (AS). Transaksi digital tersebut dinilai membatasi ruang mobilitas perusahaan asing.

Terkait perihal tersebut, BI juga telah buka suara. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan pemerintah RI tetap melakukan negosiasi dengan AS. Namun begitu, dia tak merinci proses negosiasi nan disebutnya.

Selengkapnya