Mahfud Ingatkan Kepala Daerah Dari Pdip Tak Tergiur Korupsi

Jakarta, detikai.com --

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan kepala wilayah dari PDIP tidak terjebak dan tergiur praktik korupsi.

Mahfud mengungkap beberapa contoh gimana kepala wilayah terkena kasus hukum, terutama korupsi.

"Menyusun APBD dan program berbareng DPRD secara kolutif sehingga banyak kepala wilayah dan DPRD-nya masuk penjara secara berjamaah. Bisa juga dengan praktik melakukan mark up alias mark down untuk mendapat kick back," kata Mahfud saat memberi pembekalan terhadap kepala alias wakil kepala wilayah dari kader PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5), dikutip dari Antara.

"Hati-hati. Ini kasus-kasus nan saya bicarakan. Jadi jangan sampai terjebak korupsi," sambungnya.

Mahfud meminta para kepala wilayah dan wakil kepala wilayah untuk selalu berhati-hati. Karena tindak pidana korupsi kedaluwarsa 18 tahun. Menurutnya, sekalipun sudah pensiun tetap bisa diusut.

"Jadi jangan tergiur. Kalau saat menjabat melakukan baik dan sesuai ideologi partai maka pensiun dengan gagah dan tidur dengan tenang," sebut Mahfud.

Mahfud mengatakan tidak bisa dipungkiri sekarang korupsi sedang marak. Indikatornya adalah indeks persepsi korupsi nan anjlok. Pola korupsinya terdesentralisasi juga baik secara vertikal maupun horizontal.

Menurutnya, korupsi juga disebabkan sistem rekrutmen politik. Sistem pemerintahan dan rekrutmen politik nan bertindak mendorong orang untuk korupsi.

Hadir sejumlah pengurus DPP PDIP dalam pembekalan ini, antara lain Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ganjar Pranowo dan Wakil Sekjen nan juga Kepala Sekretariat PDIP Aryo Adhi Dharmo.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]