Mahasiswa Kembali Aksi Tolak Uu Tni Di Bandung, Sukabumi Bergerak

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Aksi mahasiswa tolak UU TNI kembali terjadi di Bandung Jawa Barat hari ini, Senin (24/3).

Sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bandung dan Universitas Islam Nusantara menggelar tindakan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (24/3).

Mengutip dari detikJabar, massa mahasiswa berorasi dengan menyuarakan agar militer dikembalikan ke barak. Mereka juga membakar ban sebagai corak protes terhadap pengesahan UU TNI nan dilakukan rapat paripurna DPR pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya, massa mahasiswa menuntut agar pengesahan Undang-Undang TNI dicabut lantaran dikhawatirkan dapat mengaktifkan kembali dwifungsi militer.

"Terkait pengesahan UU TNI nan mungkin menurut kami secara terburu-buru. Mungkin revisi ini sudah ada sebelumnya dan pengesahannya terkesan terburu-buru dan membikin kami geram," kata John, salah seorang mahasiswa.

"Sebetulnya ada beberapa aspek nan harusnya bisa didahulukan, tapi UU TNI ini malah membikin beberapa posisi sipil itu bisa diambil sama TNI nan semestinya hanya dilibatkan untuk perang," lanjutnya.

Sukabumi

Aksi juga terjadi di Sukabumi. Aksi tolak UU TNI nan berjalan di depan DPRD Kota Sukabumi mulanya melangkah damai, namun kericuhan mulai terjadi ketika ada bagian dari massa  demonstran melempar cat ke arah aparat.

Situasi memanas hingga polisi menembakkan water cannon untuk membubarkan massa.

Dalam tindakan nan digelar di depan DPRD Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa turun ke jalan menyuarakan tuntutan mereka terhadap kebijakan pemerintah nan dinilai tidak berpihak pada rakyat. Demonstrasi itu dilakukan sebagai corak protes terhadap beragam kebijakan mengenai TNI, demokrasi, dan transparansi pemerintahan.

"Melihat situasi akhir-akhir ini, ketika norma diombang-ambing oleh para penguasa, maka hanya ada satu kata: lawan!," teriak orator di tengah aksi.

Situasi mulai memanas ketika mahasiswa nan frustrasi lantaran tidak diberi akses masuk mulai melempar cat ke arah petugas. Polisi nan berjaga langsung merespons dengan menyemprotkan water cannon untuk menghalau massa nan semakin beringas.

Belum ada laporan resmi mengenai korban dalam kejadian ini. Namun, tindakan saling sorong sempat terjadi antara mahasiswa dan abdi negara kepolisian. Hingga buletin ini diturunkan, situasi di letak tetap dalam penjagaan ketat.

Dalam aksinya, mahasiswa menuntut untuk menolak militerisasi kedudukan sipil lantaran bertentangan dengan semangat reformasi TNI dan supremasi sipil.

Kemudian mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk memastikan TNI tetap netral dan tidak terseret dalam dinamika politik praktis melalui sistem norma nan lebih ketat dan membatasi keterlibatan TNI dalam urusan sipil sesuai petunjuk UU No. 34 Tahun 2004 agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran kewenangan asasi manusia.

Hingga pukul 18.39 WIB, situasi di sekitar Gedung DPRD Kota Sukabumi tetap dalam penjagaan ketat abdi negara kepolisian. Massa tindakan pun tetap memperkuat di dekat BPK Penabur Kota Sukabumi.

Selain di Bandung dan Sukabumi, tindakan tolak UU TNI terjadi di sejumlah kota lainnya.

Aksi tolak UU TNI pada hari ini juga di antaranya terjadi di Surabaya, Jawa Timur; Kupang, NTT; Tanjungpinang, Kepulauan Riau; dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Rentetan tindakan tersebut dipicu langkah pemerintah dan DPR nan mengebut perubahan UU 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) jadi undang-undang dalam rapat paripurna di gedung wakil rakyat Indonesia, Jakarta, Kamis (20/3) lalu.

Pengesahan itu diwarnai demonstrasi di depan gedung DPR dan sejumlah kota di Indonesia sejak sehari sebelumnya.

Demonstrasi terjadi lantaran massa tindakan menolak kebangkitan dwifungsi militer lewat RUU TNI itu. Salah satu tudingan atas wacana laten kebangkitan dwifungsi militer itu terletak pada pasal-pasal nan memperbolehkan prajurit berdinas di luar lembaga pertahanan tersebut.

Baca buletin lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya