Ma’ruf Amin: Dunia Sangat Kehilangan Sosok Paus Fransiskus

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI, Ma’ruf Amin turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya pemimpin gereja katolik dunia, Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025). Hal ini disampaikan melalui Juru bicara Ma’ruf, Masduki Baidlowi.

Dia menyebut, Ma’ruf Amin merasa kehilangan Paus Fransiskus sebagai tokoh penjaga kerukunan antar-umat beragama.

“Tentu kami, Wakil Presiden ke-13, ikut berbela sungkawa nan dalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Saya kira dunia, terutama para tokoh agama, sangat merasa kehilangan dengan kepergian Paus Fransiskus. Karena beliau menjadi salah satu motor krusial dalam membangun kerukunan antarumat berakidah di dunia,” kata Masduki saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025). 

Masduki mengenang pertemuan nan terjadi antara Paus Fransiskus, Ma’ruf Amin, dan juga Grand Sheikh Al-Azhar di Abu Dhabi beberapa waktu lalu.

“Saat itu mereka menandatangani sebuah perjanjian berbareng tentang persaudaraan kemanusiaan. Itu sangat bersejarah. Semua orang mengapresiasi ketokohan Paus, dan kita betul-betul kehilangan beliau,” ucap Masduki.    

Paus Fransiskus di Mata Wapres Gibran

Wafatnya Paus Fransiskus memang meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Tak terkecuali Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.

Gibran mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin spiritual nan penuh kasih dan teguh dalam menyuarakan nilai kemanusiaan.

"Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual nan lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan," kata Gibran melalui akun IG resminya @gibran_rakabuming, Senin (21/4/2025).

"Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus," sambungnya.

Wapres meyakini warisan Paus Fransiskus dalam membangun jembatan antaragama, merawat bumi, dan memperjuangkan nan tertindas bakal terus hidup dalam hati umat manusia.

"Doa dan simpati dari kami bangsa Indonesia. Semoga tenteram menyertai beliau, dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia," tutur Gibran.

Menag Nasaruddin Kenang Persahabatan dengan Paus Fransiskus

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar juga menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik, Puas Fransiskus pada hari ini, Senin (21/4/2025). Bagi Menag, Paus Fransiskus adalah salah satu sahabat dekatnya.

“Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” ujar Menag dalam siaran pers, Jakarta, Senin.

“Tentu angan kita semoga nan mulia mendapat tempat nan layak di sisi-Nya sesuai dengan amal nan telah dilakukannya,” sambungnya.

Menag Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal sebagai dua tokoh nan mempunyai jalinan persahabatan. Selaku Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarurudin turut menandatangani Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024.  

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

“Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan berbareng nan sangat mengglobal,” ujar Menag.

“Semoga kerja sama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat nan telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana nan telah disepakati,” sambungnya.

Meninggal di Usia 88 Tahun

Sebelumnya diberitakan, Paus Fransiskus meninggal dunia, seorang Yesuit Argentina nan menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika, demikian pernyataan Vatikan pada hari Senin (21/4/2025) seperti dikutip dari CNBC.

Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dalam sebuah pidato video, Kardinal Farrell mengumumkan buletin tersebut.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan nan mendalam saya kudu mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus," katanya, menurut sebuah terjemahan.

"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih nan universal, khususnya demi mereka nan termiskin dan terpinggirkan," kata kardinal tersebut.

"Dengan rasa syukur nan besar atas teladannya sebagai siswa sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih nan tak terbatas dan penuh belas iba dari Allah Tritunggal." 

Selengkapnya