ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah mengembangkan kepintaran buatan (AI) nan mirip dengan DeepSeek, sebuah model AI berbasis open-source nan tengah naik daun. Luhut menegaskan bahwa proyek ini sudah melangkah dan bakal segera dipresentasikan ke Presiden.
"Ya saya rasa itu adalah open source ya. Jadi cost-nya tidak tinggi. Sekarang ada beberapa anak muda Indonesia nan kita rekrut. Dan mereka sedang bekerja, mungkin dalam 2 minggu ke depan mereka bakal presentasi ke Presiden, nan mana itu anak-anak Indonesia. Ya kita akomodasi lah," kata Luhut saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, pekan lalu.
Menanggapi rencana ini, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, semua pihak dapat bekerja-sama untuk pengembangan AI di Indonesia.
Menurutnya ada potensi besar dari rencana tersebut. Sebab Indonesia bisa menjadi pemain penting, setidaknya menjadi unggulan di Asia Tenggara
"Saya kira buahpikiran Pak Luhut juga sangat bagus sekali agar kita bisa menjadi pemain krusial setidaknya champion di Asia Tenggara gitu menjadi AI hub center untuk pengembangan digital talentnya dan juga infrastrukturnya dan juga produknya," ujar Nezat saat ditemui di peluncuran platform IC4 di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Ketika ditanya apakah aplikasi tersebut bakal setara dengan OpenAI dan DeepSeek, ini sangat tergantung kepada talenta digital nan dimiliki Indonesia. Sebab jika berkaca pada DeepSeek, mereka dikembangkan oleh homegrown talent nan memang tumbuh dan besar di China.
"Tentu saja mereka belajar dari beragam bagian dunia, tetapi mereka kemudian membawa pengetahuan itu mengembangkannya dan memecahkan masalah-masalah kritikal nan ada di dalam pengembangan AI di China sehingga dia bisa menghasilkan DeepSeek nan rupanya jauh lebih efisien daripada nan konvensional nan dipakai seperti OpenAI," terangnya.
Soal AI buatan dalam negeri, Luhut menyampaikan, AI ini bakal bisa berkata Inggris dan Indonesia. Ia juga menekankan, teknologi kepintaran buatan adalah bagian dari upaya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi negara.
"Ya bisa bahasa Inggris, bahasa Indonesia. nan penting, dengan digitalisasi ini, Indonesia bakal jadi negara nan efisien," kata Luhut.
Meskipun belum banyak perincian teknis nan diungkap, rencana ini menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan teknologi AI dalam negeri. Jika berhasil, Indonesia bisa mempunyai model AI sendiri nan dapat bersaing dengan teknologi global.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kementerian Komdigi Siapkan Aturan AI nan Mengikat
Next Article Aplikasi DeepSeek Mendadak Diblokir, Pemerintah Buka Suara