Tanda-tanda Nokia Mau Comeback Jadi Raja Teknologi

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Salah satu merek gadget legendaris di bumi termasuk di Indonesia ialah Nokia mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit sebagai penguasa teknologi. Namun, kali ini Nokia tidak lagi unjuk gigi di industri smartphone seperti dahulu. Nokia merambah industri jaringan optik dan semikonduktor.

Sebagaimana diketahui, Nokia pernah berhasil di sektor smartphone pada era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produknya dijuluki 'HP sejuta umat'.

Namun, persaingan nan sengit membikin posisinya pelan-pelan tersingkir. Nokia lantas menjual upaya ponselnya ke Microsoft pada 2013 silam. Selang 3 tahun, merek Nokia kemudian dibeli HMD Global pada 2016.

Kini, HMD Global memutuskan memproduksi HP dengan nama mereknya sendiri. Hal ini menandai merek Nokia sudah betul-betul tutup kitab dari industri smartphone.

Sejak beberapa tahun belakangan, Nokia konsentrasi menggarap upaya teknologi. Kini, Nokia kembali mengekspansi bisnisnya dengan menggarap upaya info center dan kepintaran buatan (artificial intelligence/AI).

Nokia Akuisisi Infinera

Langkah maju Nokia tahun ini ditandai dengan akusisi produsen kreator perangkat jaringan dan semikonduktor optik asal AS, Infinera. Kesepakatan akuisisi senilai US$ 2,3 miliar tersebut sudah disetujui Komisi Eropa.

Komisi Eropa mengatakan pengambilalihan Infinera oleh Nokia tak mempunyai masalah sama sekali. Pasalnya, kombinasi pangsa pasar campuran keduanya tetap menciptakan kejuaraan nan sehat untuk suplai perangkat jaringan optik.

Rencana akuisisi Nokia terhadap Infinera sudah digaungkan sejak Juni tahun lalu. Pada awal bulan ini, Reuters telah melaporkan persetujuan akuisisi tersebut oleh Komisi Eropa.

Dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2025), akuisisi ini bakal menempatkan Nokia sebagai produsen jaringan optik terbesar kedua di bumi dengan pangsa pasar 20%. Nokia hanya kalah dari Huawei nan diuntungkan dengan kurangnya pesaing di China.

Akuisisi ini memungkinkan Nokia menjual lebih banyak perangkat ke perusahaan besar seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft. Ketiganya berkomitmen berinvestasi besar-besaran senilai miliaran dolar AS untuk membangun info center dalam menghadapi persaingan di sektor AI.


(fab/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kota Masa Depan, Smart City Adopsi AI Biar Warga Makin Nyaman

Next Article YouTube Shopping Affiliates Bantu Pengguna Belanja Gadget Impian

Selengkapnya