ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Telkom Indonesia menyatakan fokusnya saat ini pada bagian AI. Perusahaan pelat merah itu bakal memberikan support terhadap program alias rencana pemerintah mengenai AI.
"Kami support apa nan tadi disampaikan mengenai dengan salah satu konsentrasi dari beberapa bagian untuk Danantara mengenai dengan AI, maupun apa nan disampaikan oleh Pak Luhut," ujar Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Namun lebih lanjut mengenai rencana tersebut, Fajrin mengaku belum mengetahuinya secara detail. Ia mengatakan sudah cek ke tim mengenai seperti apa, misalnya, jenis AI nan diharapkan dan lain sebagainya.
"Tentu kami juga belum tahu, dan saya sempat cek juga dengan beberapa tim terkait, tim Pak Luhut seperti itu misalnya, dengan versinya nan diharapkan bakal seperti apa, oh ini tetap di finalize, kira-kira seperti itu," jelasnya.
Fajrin menjelaskan bahwa AI mempunyai cakupan spektrum nan sangat luas, mulai prasarana sampai soal chip semiconductor.
"Rasanya Pak Luhut alias saya lupa, bahwa pemerintah pernah nyobain juga soal rencana soal nama industri semiconductor, gitu ya. Jadi ada semiconductor, ada prasarana info center, ada kemudian platform AI, aplikasi AI, gitu kan. Nah, ini masing-masing mempunyai karakter masing-masing," kata Fajrin.
Kemudian jika ditanya soal kesiapan, Fajrin mengatakan, pada saat ini pihaknya bakal terus berupaya mengimprove apapun nan mereka miliki.
Jika apa nan diharapkan cukup dengan teknologi AI nan dimiliki Telkom, dia mengatakan perusahaan sangat siap.
Tapi jika nan diharapkan, misalnya, Telkom kudu membikin chip, perusahaan mengaku memerlukan riset lebih dalam soal perihal tersebut.
"Karena memang selama ini kami belum menyentuh sampai sana, gitu ya. Tapi baru menyentuh nan prasarana dan lain-lain," terangnya.
Dikabarkan sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Indonesia untuk membikin sistem kepintaran buatan (artificial intelligence/AI) seperti DeepSeek dan ChatGPT.
Luhut menegaskan bahwa proyek ini sudah melangkah dan bakal segera dipresentasikan ke Presiden.
"Ya saya rasa itu kan adalah open source ya. Jadi cost-nya tidak tinggi. Sekarang ada beberapa anak muda Indonesia nan kita rekrut. Dan mereka sedang bekerja, mungkin dalam 2 minggu ke depan mereka bakal presentasi ke Presiden, nan mana itu anak-anak Indonesia. Ya kita akomodasi lah," kata Luhut saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Luhut menyampaikan, AI buatan Indonesia ini bakal bisa berkata Inggris dan Indonesia. Ia juga menekankan, teknologi kepintaran buatan adalah bagian dari upaya digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi negara.
"Ya bisa bahasa Inggris, bahasa Indonesia. nan penting, dengan digitalisasi ini, Indonesia bakal jadi negara nan efisien," lanjutnya.
Meskipun belum banyak perincian teknis nan diungkap, rencana ini menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam mengembangkan teknologi AI dalam negeri. Jika berhasil, Indonesia bisa mempunyai model AI sendiri nan dapat bersaing dengan teknologi global.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Adu Canggih AI China vs Amerika: Deepseek & Qwen vs Chatgpt & Gemini
Next Article Telkom Gandeng IBM Kebut Adopsi AI di Indonesia