Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Senin Malam Buat Warga Panik

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kupang, detikai.com --

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT nan kembali terjadi pada Senin (7/7) malam pukul 19.32 WITA membikin penduduk di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, menjadi panik.

Warga panik dan berlari berceceran keluar rumah lantaran dentuman nan sangat kuat disebabkan terjadinya letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Hallan, mengatakan letusan tersebut membikin penduduk panik lantaran letusan disertai dengan bunyi dentuman dan gemuruh nan sangat kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampaknya tidak signifikan tapi penduduk memang sempat panik akibat letusan lantaran disertai dentuman nan sangat kuat," kata Avelina dihubungi CNNIndonesia.com dari Kupang.

Dia menjelaskan dentuman nan sangat besar juga menurut laporan nan diterimanya terdengar hingga Kupang, Maumere, Lewoleba dan Larantuka.

"Dentuman memang terdengar sampai Kupang, Maumere semua terdengar tapi dampaknya tidak signifikan lantaran penduduk sudah mengungsi," ujarnya.

Dia mengatakan usai letusan beberapa desa pun terdampak hujan abu vulkanik seperti di Desa Pululera, Bora dan Bora Kedang. Tapi dia menyatakan tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka.

"Kalau korban jiwa tidak ada, korban luka juga tidak ada laporan dari kepala desa," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Pol Sub Sektor Nebe Polsek Waigete, Polres Sikka, Aiptu Sandriyanto nan dihubungi terpisah mengatakan pada letusan Senin malam ini membikin penduduk Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang dan Desa Hikong Kabupaten Sikka menjadi panik dan berlarian keluar rumah.

"Warga di wilayah perbatasan antara Flores Timur dan Sikka memang panik jam 19.30 tadi bunyi dentuman keras sekali sampai kedengaran ke Kota Maumere, tapi tidak ada masyarakat nan mengungsi. memang penduduk keluar rumah tapi tidak sampai mengungsi," kata Sandriyanto.

Namun kata dia, info dari penduduk di Desa Boru mengungkapkan saat letusan terlihat jelas lava pijar meleleh dari tembok gunung, dan saat letusan juga mengarah ke utara dan barat.

"Yang buat kaget masyarakat itu bunyinya, dentumannya sangat keras kayak peledak begitu," ucapnya.

Sementara itu, abdi negara kepolisian dari Polres Flores Timur sesaat setelah letusan pada Senin malam sudah langsung melakukan patroli untuk memantau situasi di beberapa letak pengungsian dan juga area rawan musibah sembari memberi imbauan.

"Sekarang lagi patroli sembari bagi masker, patroli untuk mengimbau masyarakat menjauh dari wilayah ancaman dan tetap berada di dalam rumah dan posko pengungsian," kata Kabid Humas Polda NTT, Henry Novika Chandra dikonfirmasi CNNIndonesia.com Senin malam.

Dia menjelaskan, belum ada laporan mengenai akibat dari letusan nan terjadi pada Senin malam. Tapi dia mengatakan ada hujan debu nan terjadi di beberapa letak tapi situasi tetap kondusif.

Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin malam pukul 19.32 kembali meletus dengan semburan abu vulkanik mencapai 13 kilometer di atas puncak.

Gunung nan terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura itu saat ini berstatus hati-hati alias level IV. Dan pada Senin siang gunung dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut itu juga meletus dengan semburan abu vulkanik setinggi 18 kilometer.

Letusan tersebut juga disertai lontaran material berupa pasir dan kerikil nan kemudian menghujani pemukiman penduduk dan kegelapan menyelimuti desa Pululera, Bora dan Bora Kedang Kecamatan Wulanggitang.

(ely/dna)

Selengkapnya