ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Emas menjadi aset investasi nan paling diburu oleh masyarakat Indonesia saat ini. Sebab emas dinilai mempunyai akibat nan rendah dan berfaedah sebagai lindung nilai kala ekonomi dilanda ketidakpastian.
Masyarakat terlihat ramai mengunjungi toko penjual emas apalagi rela antri sejak awal hari dan menunggu berjam-jam untuk membeli emas.
Kepala Departemen Pemasaran dan CSR Galeri 24 Betty Regina Simarmata mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini lebih memilih aset nan kondusif dan mempunyai likuiditas tinggi seperti emas saat ekonomi tidak stabil.
"Pastinya lantaran memandang pemberitaan mengenai kondisi ekonomi nan semakin tidak pasti. sehingga masyarakat condong mencari aset nan kondusif dan mempunyai likuiditas tinggi," ujar Betty kepada detikai.com pada Rabu (16/4/2025).
Ia mengatakan antrian panjang masyarakat saat membeli emas dapat menjadi gambaran gimana kekhawatiran nan terjadi di tengah masyarakat.
"Melihat antrean Panjang pengguna saat membeli emas di Galeri 24 mencerminkan kekhawatiran kolektif terhadap kondisi ekonomi negara," katanya.
Ia menuturkan jika pada rentang 8 hingga 13 April 2025 Galeri 24 telah menjual emas batangan sebanyak 255,3 kilogram dan perhiasan emas sebanyak 6,6 kilogram. Walaupun permintaan banyak, Galeri 24 mempunyai stok nan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Kemarin (16/4/2025), nilai emas bumi kembali mencetak rekor terbarunya alias all-time-high (ATH) dengan semakin mendekati level US$3.300/troy ons.
Dilansir dari Refinitiv, pada Rabu (16/4/2025) pukul 09:29 WIB, nilai emas bumi berada pada posisi US$3.271/troy ons. Posisi ini melewati rekor ATH sebelumnya pada 11 April 2025 nan pada saat itu berada pada level US$3.236/troy ons.
Adapun, nilai emas diramalkan bakal terus menguat. Goldman Sachs (GS) apalagi meningkatkan proyeksi nilai emas untuk akhir taun 2025 menjadi US$3.700 per ons troy dari sebelumnya US$3.300, dengan rentang proyeksi antara US$3.650 hingga US$3.950, mengutip permintaan nan lebih kuat dari perkiraan dari bank-bank sentral serta arus masuk biaya ke exchange-traded fund (ETF) nan meningkat lantaran akibat resesi.
"Jika resesi terjadi, arus masuk ETF bisa semakin sigap dan mendorong nilai emas naik hingga US$3.880 per ons troy (toz) pada akhir tahun," tulis Goldman Sachs dalam catatannya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Emas Pecah Rekor Lagi! Sentuh USD 2.987,75 per Troy Ons
Next Article "Pede" Harga Emas Bisa USD3000/Oz di 2025, Penambang Genjot Produksi