Lagi Ribut Dengan India, Pakistan Dapat Pinjaman Rp 23 T Dari Imf

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyetujui pinjaman baru senilai US$ 1,4 miliar alias setara Rp 23,1 triliun (kurs Rp 16.500) untuk Pakistan. Dana ini untuk menghadapi kerentanan iklim.

Selain itu, IMF juga menyetujui peninjauan pertama atas program senilai US$ 7 miliarnya alias Rp 115,5 triliun, dengan sebesar US$ 1 miliar alias sekitar Rp 16,5 triliun cair dalam corak biaya tunai.

"Upaya kebijakan Pakistan di bawah (program) tersebut telah menghasilkan kemajuan signifikan dalam menstabilkan ekonomi dan membangun kembali kepercayaan, di tengah lingkungan dunia nan menantang," kata IMF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (10/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persetujuan peninjauan tersebut menghasilkan pencairan biaya sebesar US$ 2 miliar alias sekitar Rp 33 triliun dalam program senilai US$ 7 miliar tersebut. Tidak ada duit segar dari pinjaman ketahanan nan diberikan segera.

India Keberatan

India telah meminta IMF meninjau ulang pinjaman kepada Pakistan, lantaran ketegangan meningkat antara kedua negara tetangga nan bersenjata nuklir tersebut.

Serangan pada April terhadap visitor di Kashmir India menewaskan 26 orang dan memicu pertempuran terburuk antara kedua negara tersebut dalam nyaris tiga dekade.

Pada rapat majelis IMF hari Jumat, India menyampaikan kepada IMF bahwa program Pakistan menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan penyalahgunaan biaya pembiayaan utang untuk terorisme lintas pemisah nan disponsori negara.

Langkah India tersebut pun mendapat respons dari Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif. Ia menyebut, langkah India telah gagal. Kesepakatan tingkat staf pada kedua program tersebut dicapai sebelum permusuhan saat ini meningkat.

"Upaya India untuk menyabotase program IMF telah gagal." kata Sharif dalam sebuah pernyataan.

(shc/hns)

Selengkapnya