Kurangi Ketergantungan Anak Main Hp, Jk Ingin Buat Satu Masjid Satu Perpustakaan

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla alias JK mengingatkan agar masjid bisa memaksimalkan kegunaan dan perannya dalam memajukan perekonomian masyarakat. Hal itu disampaikan JK dalam sambutannya saat membuka Rakernas dan Halal Bi Halal Dewan Masjid Indonesia di Hotel Tavia Jakarta, sabtu (17/05/2025)

"Memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid itu adalah misi kita. Kita kudu lebih perkuat lagi lantaran kelemahan umat Islam, bukan keimanan, ibadah dan pengetahuan. tapi kita lemah dari ekonomi," kata JK dihadapan rarusan peserta Rakernas

Rakernas dan Halal Bi Halal DMI itu juga dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti, Menteri ATR Nusron Wahid dan Menteri Tenaga Kerja Prof Yassierli serta perwakilan Bank Tabungan Negara (BTN). Pasalnya Rakernas dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara DMI tiga kementerian serta BTN.

JK menjelaskan, DMI membujuk tiga kementerian tersebut bukan tanpa alasan. Ketiga kementerian tersebut diharapkan saling mendukung mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial umat Islam.

"Kita ajak Menteri Dikdasmen lantaran kita mau membikin satu masjid satu perpustakaan. Kita mau mengurangi ketergantungan anak-anak bemain HP dengan literasi," ujar JK lagi.

Selain perpustakaan, JK juga telah meluncurkan agar setiap masjid mempunyai PAUD. Hal itu dilakukan dalam upaya membangun generasi muda Islam nan lebih baik nan mempunyai dasar Islam.

Selesaikan Administrasi Tanah Wakaf

Lain lagi dengan kerja sama DMI- Kementerian ATR. Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 ini menggandeng Kementerian ATR untuk menyelesaikan manajemen tanah-tanah wakaf. JK tidak mau terjadi sengketa antara pengurus masjid dengan family pemberi wakaf.

"Banyak kasus tiba-tiba jadi sengketa lantaran mau diambil alih oleh mahir waris," kata JK lagi.

Sementara dengan Kemenaker, DMI bakal bersinergi dalam mencetak tenaga kerja nan siap kerja. "Bangsa ini butuh tenaga kerja tapi nan sudah terlatih dan mempunyai keterampilan. Nah DMI punya wadahnya,"

"Mari kita cetak tenaga kerja nan tidak hanya terlatih tapi juga religius," imbuhnya.

Lebih jauh, JK berambisi masjid-masjid di Indonesia tidak pernah sepi. Bahkan jika perlu terbuka 24 jam untuk umat.

JK juga bersyukur, masjis masjid di Indonesia makin modern, bagus dan ditempat-tempat nan luas. Kondisi tersebut makin berkembang dan berbeda jauh dengan masjid-masiid dahulu. Namun tidak melupakan kegunaan nan dicita-citakan.

"Fungsi utamanya adalah memakmurkan dan dimakmurlan," pungkasnya

Selengkapnya