Kunjungi Taman Kehati, Menteri Lingkungan Hidup Dorong Kolaborasi Multi Sektor Upaya Konservasi Hulu Ke Hilir

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Kepala BPLH RI) Hanif Faisol Nurofiq memandang langsung proses konservasi berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dan penerapan skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) nan dikembangkan oleh Aqua Klaten berbareng mitra di Sub DAS Pusur, Jawa Tengah.

Tepatnya, Hanif mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati alias Taman Kehati Aqua Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali, Jawa Tengah.

"Konservasi sumber daya air merupakan salah satu konsentrasi jangka panjang pemerintah. Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup secara konsisten mendorong beragam upaya konservasi nan terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan," ujar Hanif, melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/4/2025).

Dalam kunjungannya, Hanif mengapresiasi kerjasama multipihak dalam menjalankan upaya pengelolaan sumber daya air secara berkepanjangan di wilayah sub-DAS Pusur.

"Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur nan melibatkan partisipasi aktif multipihak, dimana terjalin kerjasama nan baik antar golongan masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti Aqua, pemerintah Kabupaten Boyolali, serta pemerintah Kabupaten Klaten, membentuk sinergi nan mulus dalam upaya konservasi," ucap dia.

"Konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir sangat penting, lantaran ekosistem berkarakter saling terhubung. Saya berambisi skema PJL nan melibatkan beragam sektor seperti ini dapat discale-up dan direplikasi di beragam wilayah lainnya di Indonesia," sambung Hanif.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan.

Peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi multipihak dalam upaya pemanfaatan sumber daya nan efektif dan berkelanjutan.

Wisatawan nan berjamu ke Bali bisa mencoba wisata kuliner Magibung. Sementara Yayasan Konservasi Elang Indonesia melakukan pelepasan.

Dorong Keberlanjutan

Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, tindakan kolektif pengelolaan sumber daya air terintegrasi dari hulu hingga hilir nan diinisiasi Aqua mempertegas tekad perusahaan dalam membantu pemerintah menciptakan kelestarian lingkungan.

"Kami menyadari bahwa mendorong keberlanjutan merupakan langkah krusial untuk memberikan akibat nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan nan tertuang dalam pilar kedua Danone Impact Journey, melestarikan lingkungan," ucap dia.

Untuk mewujudkannya, lanjut Vera, Aqua secara konsisten terlibat aktif dalam pengelolaan sumber daya air nan terintegrasi dari hulu hingga hilir di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) nan berada di di wilayah aktivitas operasional.

"Termasuk penerapan pendekatan PJL di sub-DAS Pusur, Klaten. Skema PJL ini memberikan insentif kepada masyarakat nan berkedudukan aktif dalam konservasi sumber daya alam sekaligus memastikan terjaganya kesiapan air," kata dia.

PJL mendorong kerjasama antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga kesiapan air melalui insentif atas praktik konservasi terintegrasi.

Skema ini telah diinisiasi Aqua berbareng pemerintah wilayah setempat, mitra LSM dan organisasi di beragam wilayah Sub DAS seperti Cicatih Jawa Barat, Kedunglarangan Jawa Timur, Rejoso Jawa Timur, Ayung Bali, serta Pusur, Jawa Tengah.

Pentingnya Jaga Keseimbangan Air Tanah

Pendekatan PJL memberikan penghargaan kepada masyarakat nan menerapkan teknik seperti sumur resapan, rorak, pupuk organik, dan agroforestri.

"Industri berkontribusi melalui support duit dan/atau sesuatu nan dapat dinilai dengan uang, sementara mitra LSM menjembatani koordinasi antar pihak serta menentukan nilai insentif berasas aspek seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi nan dilakukan," jelas Vera.

Kemudian, Bupati Boyolali Agus Irawan mengatakan program ini tidak hanya tentang memberikan insentif, tetapi juga mendorong kesadaran dan praktik pertanian di hulu nan bisa mencegah erosi dan menjaga keseimbangan air tanah di hilir.

"Selain berakibat positif bagi ekosistem, program ini juga menguntungkan secara ekonomi. Terlebih, debit mata air di sekitar area konservasi sukses menunjukkan tren nan lebih stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata dia.

"Kami berambisi bakal lebih banyak masyarakat dan petani nan terlibat dalam inisiatif ini, serta dapat direplikasi di wilayah konservasi lainnya," sambung Agus.

Dalam kesempatan sama, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turut menyampaikan, dibutuhkan kerjasama dan kerjasama nan baik antara pemerintah wilayah dan pelaku industri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

"Jadi jangan sampai kita terlena dan tidak menjaga air dari sumbernya," tandas Hamenang.

Upaya Konservasi Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur AQUA berbareng Pusur Institute menjalankan upaya konservasi terintegrasi di wilayah sepanjang sub-DAS Pusur.

Inisiatif nan telah dijalankan di area hulu termasuk pengembangan Kecamatan Konservasi Tamansari, pembuatan sumur resapan, lubang biopori dan pembangunan Embung Tirta Mulya di Kabupaten Boyolali.

Di area tengah, beberapa upaya nan dilakukantermasuk penerapan pertanian ramah lingkungan serta perbaikan jaringan irigasi, serta di area hilir, program konservasi 'Revitalisasi Jogo Toya Kamulyan' berbareng Forum Relawan Irigasi.

"Sejalan dengan komitmen kami, AQUA percaya bahwa upaya keberlanjutan dan upaya kudu terus melangkah secara beriringan. Kolaborasi multi pihak menjadi kunci mewujudkan pengelolaan ekosistem sumber daya air nan terintegrasi dari hulu hingga hilir," lanjut Vera.

"Kami percaya upaya nan dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak dapat meningkatkan kontribusi positif pada pelestarian dan lingkungan nan lebih keberlanjutan," tutup Vera.

Selengkapnya