ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Kukuh Rahardjo tidak lulus fit and proper test alias penilaian keahlian dan kepatutan (PKK) sebagai Direktur PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (BMI). Berdasarkan pantauan detikai.com nama Kukuh telah menghilang dari laman resmi BMI sejak kemarin, Rabu (21/5/2025).
Komisaris Bank Muamalat, Andre Mirza Hartawan membenarkan perihal tersebut. Ia mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menyetujui hasil fit and proper test nan dijalani Kukuh nan merupakan eks kepala utama BPD NTB Syariah, untuk efektif memegang jabatannya sebagai kepala BMI.
"Iya betul, hasil PKK-nya tidak disetujui OJK," kata Andre saat dihubungi detikai.com, Rabu (21/5/2025).
Lantas, Andre mengatakan posisi nan semestinya diisi oleh Kukuh sementara dijalankan oleh dewan nan ada. Adapun dewan bank syariah tertua itu sekarang tersisa Imam Teguh Saptono selaku kepala utama dan Karno selaku kepala kepatuhan.
"PSP (Pemengang Saham Pengendali) selanjutnya bakal mengusulkan Direktur baru di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) terdekat," kata Andre.
Ia mengaku tidak mengetahui penyebab hasil PKK nan dijalani Kukuh tidak disetujui OJK.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae tidak segera menanggapi pertanyaan detikai.com mengenai perihal ini.
Namun, belum lama ini Dian memberikan tanggapan umum mengenai fit and proper test kepada detikai.com. Ia mengatakan proses PKK bakal melangkah fair, objektif, dan akuntabel.
Dian menyebut tujuan proses fit and proper itu jelas untuk menjaga integritas dan profesionalisme manajemen perbankan. Bank itu, kata dia, berupaya bukan hanya dengan duit pemegang saham. Sebagai lembaga intermediasi, bank lebih banyak berupaya dengan duit masyarakat.
"Oleh lantaran itu, siapapun nan memimpin kudu memenuhi standard profesionalisme dan integritas nan tinggi, untuk dapat menjamin keamanan duit masyarakat nan dikelolannya, dan meningkatkan kontribusi perbankan secara signifikan dalam pembiayaan ekonomi nasional," ujar Dian kepada detikai.com, Kamis (8/5/2025) lalu.
Terpisah, Corporate Secretary Bank Muamalat Indonesia, Hayunaji mengatakan bank itu menghormati keputusan OJK nan tidak memberikan persetujuan atas pengangkatan Kukuh Rahardjo selaku Direktur Bank Muamalat. Atas perihal ini, manajemen BMI telah berkonsultasi dan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemegang saham pengendali.
"Bank Muamalat bakal melanjutkan strategi business refocusing dengan konsentrasi pada segmen ritel konsumer. Bank pertama murni syariah di Indonesia ini juga berkomitmen untuk terus berinovasi agar tetap relevan dengan kebutuhan pengguna serta berfaedah bagi kemaslahatan umat," ujar Hayunaji, Rabu (21/5/2025).
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: