Kuartal I 2025, Laba Bersih Pge (pgeo) Rp 528,9 Miliar

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatat pendapatan sepanjang kuartal I-2025 sebesar US$ 101,51 juta. Sementara untung bersih perusahaan sebesar US$31,37 juta alias sekitar Rp528,91 miliar pada kuartal I/2025, turun 33,97% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio mengatakan, pendapatan tersebut diperoleh di tengah dinamika industri daya dan kontraksi ekonomi secara global.

Mengacu pada laporan finansial interim per 31 Maret 2025, PGEO membukukan total aset senilai US$3,03 miliar, naik 0,93% dari periode nan sama tahun sebelumnya. Ekuitas senilai US$2,04 miliar, meningkat 1,56%. Kas dan Setara Kas senilai US$703,86 juta, tumbuh 7,43%. Serta, Kas Bersih dari Aktivitas Operasi: US$77,47 juta, naik 12,04% secara YoY.

"Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (28/4).

Ia memastikan, ekosistem daya berkepanjangan terus melangkah seiring dengan percepatan transisi daya serta tercapai kedaulatan daya nasional melalui pemanfaatan daya panas bumi.

Ia melanjutkan lebih jauh, pendapatan tersebut diperoleh di tengah ketegangan geopolitik dunia mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia, menciptakan ketidakpastian dalam investasi dan pengembangan daya bersih. Fluktuasi ekonomi dan volatilitas nilai tukar juga turut berakibat pada investasi, pendanaan, dan percepatan proyek daya terbarukan, termasuk panas bumi.

Menurutnya, keahlian kas operasional nan kuat membuktikan efektivitas strategi upaya berkepanjangan nan dijalankan manajemen. Sejauh ini juga menunjukkan bahwa keahlian perusahaan tetap tetap berada di jalur upaya dalam mendukung terwujudnya transisi daya nasional, sekaligus juga upaya mengejar sasaran kapabilitas terpasang 1 gigawatt (GW) nan dikelola secara berdikari dalam 2-3 tahun mendatang.

Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai sasaran tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapabilitas 230 MW. Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beraksi pada pertengahan tahun ini.

"Proyek ini bakal memperkuat portofolio daya hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan keahlian finansial sepanjang tahun 2025," tambahnya.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, pihaknya konsentrasi untuk mempercepat pengembangan daya panas bumi.

"Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai sasaran tersebut. Di sisi lain, kami juga terus menjaga profitabilitas nan sehat, kas operasional nan kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya," ujar Julfi Hadi.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Akhir Tahun 2024, PGE Raup Laba Bersih Rp 2,6 Triliun

Next Article Investor Tunggu Kinerja Keuangan, Saham Telkom (TLKM) Melesat 5%

Selengkapnya