ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com – Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) kudu menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan mandat Undang-Undang Pertahanan Negara dan Undang-Undang TNI, ialah sebagai perangkat pertahanan negara.
“Sudah bukan zamannya lagi TNI melakukan aktivitas-aktivitas nan bernuansa intimidasi alias menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” tegas TB Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya diterima awak media, Selasa, 22 April 2025.
Ia menyoroti secara unik aktivitas TNI di lingkungan kampus, nan menurutnya berpotensi melanggar peraturan perundang-undangan.
“Hal nan kudu selalu dipahami adalah perguruan tinggi bukanlah medan pertempuran dalam perspektif pertahanan negara. Kampus adalah pusat intelektualitas dan pengembangan pengetahuan pengetahuan. Kehadiran TNI nan bernuansa intimidatif di lingkungan ini dapat mencederai prinsip kebebasan akademik” ujarnya.
Politikus PDIP itu mengingatkan bahwa kebebasan akademik para sivitas akademika, termasuk juga mahasiswa, telah dijamin dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 8 ayat 1 sampai 3. Oleh lantaran itu, semua pihak wajib menghormati ruang akademik di kampus sebagai tempat nan bebas dari tekanan alias intervensi.
Ia juga menekankan peran krusial ketua perguruan tinggi dalam menjaga independensi kampus sebagai pusat pengembangan pengetahuan sesuai norma ilmiah. “Pimpinan perguruan tinggi kudu bertanggung jawab memastikan lingkungan kampus tetap kondusif dan bebas dari segala corak aktivitas nan berpotensi mengintimidasi alias apalagi mengintervensi kebebasan akademik,”imbuhnya.
Sebelumnya, beredar berita viral di media sosial, tentara masuk kampus Universitas Indonesia (UI) saat ada aktivitas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.
Kehadiran sejumlah personil TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu, 16 April sekitar pukul 23.00 WIB.
Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk datang dalam aktivitas konsolidasi mahasiswa nan tengah berjalan di Pusgiwa.
“Terkait perihal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk datang dan mengikuti aktivitas konsolidasi mahasiswa nan diadakan di Pusgiwa,” kata Arie, Jumat lalu.