Korban Tewas Pesta Miras Napi Lapas Bukittinggi Jadi 2 Orang

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 02 Mei 2025 09:58 WIB

Jumlah korban tewas akibat keracunan miras oplosan di Lapas Bukittinggi bertambah menjadi dua. Kementerian Pemasyarakatan corak tim investigasi. Jumlah korban tewas akibat pesta minuman keras oplosan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi, Sumatera Barat, bertambah menjadi dua orang. Ilustrasi (Istockphoto/Fergregory)

Jakarta, detikai.com --

Jumlah korban tewas akibat pesta minuman keras oplosan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi, Sumatera Barat, bertambah menjadi dua orang.

Seorang penduduk bimbingan berinisial MA nan sebelumnya dirawat dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) dinyatakan meninggal bumi pada Kamis pagi, (1/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar, satu pasien atas nama inisial MA meninggal bumi setelah mendapat perawatan sejak Rabu (30/4) malam di ICU. Korban meninggal bumi pada pukul 8.50 WIB," kata Dirut RSAM Busril di Bukittinggi, dikutip dari Antara.

Busril mengatakan dari 22 pasien penduduk bimbingan nan dirawat, 10 orang sudah diperbolehkan pulang.

"Saat ini sisa 11 orang pasien nan dirawat dengan 3 orang di antaranya dalam kondisi kritis, delapan lainnya dirawat biasa," kata Busril.

Ia mengungkapkan hasil pemeriksaan korban nan meninggal didapati intoksikasi alkohol dengan kalium meningkat serta peningkatan CO2 dalam tubuh dan kandas nafas.

Koordinator Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti juga mengonfirmasi total saat ini ada dua narapidana nan meninggal usai keracunan miras oplosan.

"Dua orang (meninggal dunia), delapan orang hari ini pulih kembali ke lapas," kata Rika kepada CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, satu orang inisial I dinyatakan meninggal bumi pada Rabu (30/4) setelah dirawat di RSUD Bukittinggi.

Jenazah penduduk bimbingan nan meninggal bumi itu telah dibawa oleh pihak family berbareng petugas Lapas Bukittinggi untuk dimakamkan.

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut kasus keracunan massal itu.

"Kami membentuk tim investigasi. Semua keterangan dalam penyelidikan termasuk jika adanya kemungkinan kelalaian petugas Lapas," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Sumbar Marselina Budiningsih.

(fra/kay/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya