ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 06 Mei 2025 22:10 WIB

Jakarta, detikai.com --
Kompolnas melakukan investigasi kasus penembakan remaja nan dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan saat membubarkan tawuran di Jalan Tol Belmera, Kota Medan.
"Jadi jika info spesifik kasusnya belum kami dapat. Kami memang krusial untuk mengunjungi family korban, kami juga krusial untuk mengunjungi family nan lain, termasuk juga anak-anak tersebut alias adik-adik kita tersebut ya," kata Komisioner Kompolnas Mochammad Choirul Anam di Mapolda Sumut, Selasa (6/5).
Choirul Anam mengatakan penyelidikan kasus penembakan nan dilakukan oleh abdi negara kepolisian diharapkan transparan dan akuntabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau soal spesifik kasusnya saya belum mendapatkan apapun. Nanti pasti kami bakal sebelum kembali ke Jakarta alias kelak jika ketemu di lapangan, ya kami bakal ngomong. Tapi proses ini diharapkan memang ada akuntabilitas dan transparansinya," ucap Choirul Anam.
Choirul Anam menyebut AKBP Oloan Siahaan telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya. Dia menyambut positif langkah tersebut sehingga penyelidikan diharapkan bisa melangkah dengan baik.
"Pak Kapolres dinonaktifkan dari jabatannya. Nah menurut saya ini langkah positif sebenarnya. Itu untuk juga menjamin bahwa semua proses nan nantinya kami lakukan ya itu juga tidak ada pengaruh dari Pak Kapolresnya dan itu sebagai jabatannya," sebutnya.
Di sisi lain, Choirul Anam menyoroti penembakan itu tak terlepas dari masalah sosial nan terjadi di Belawan. Untuk menyelesaikan masalah itu, bukan hanya menjadi tugas abdi negara kepolisian, namun kudu melibatkan semua unsur.
"Polisi punya batasan, punya kewenangan dan sebagainya. Memang dalam konteks problem sosial, polisi bisa datang di situ di ujung ketika ada kekerasan, ada ancaman terhadap masyarakat. Tapi menyelesaikan ini ya enggak cukup polisi, kudu bareng-bareng," tegasnya.
Diketahui, AKBP Oloan Siahaan telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya usai menembak dua orang remaja saat membubarkan tawuran nan terjadi di Tol Belmera pada Minggu (4/5) sekitar pukul 02.00 WIB.
Akibatnya dua remaja ialah MS (15) dan B (17) terkena tembakan. MS mengalami luka di bagian perut dan B terluka di bagian tangan. Namun MS meninggal dunia. Sedangkan B tetap menjalani perawatan.
AKBP Oloan sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Namun para pemuda nan terlibat tawuran bukannya membubarkan diri. Mereka menghadang mobil AKBP Oloan dengan celurit.
AKBP Oloan pun turun dari mobilnya. Saat itu, AKBP Oloan menyebut bahwa para pemuda nan tawuran mau menyerangnya. Dia pun melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Belakangan diketahui dua orang remaja tertembak.
(fnr/isn)
[Gambas:Video CNN]