Gibran Tinjau Pembangunan Proyek Bendungan Di Ntt, Dorong Ketahanan Pangan Hingga Energi

Sedang Trending 13 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Mbay/Lambo di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5) sore.

Tinjauan dilakukan untuk memastikan pembangunan waduk tersebut melangkah sesuai rencana nan telah ditetapkan, baik dari segi waktu, kualitas, maupun faedah jangka panjang bagi masyarakat setempat.

"Pemerintah memandang bahwa proyek strategis ini mempunyai peran krusial dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka kesempatan pemanfaatan daya baru terbarukan," tulis siaran pers Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (6/5/2025).

Gibran menekankan, pentingnya percepatan penyelesaian proyek Bendungan Mbay/Lambo agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan akibat banjir.

Ia juga meminta agar pembangunan waduk ini tidak hanya berorientasi pada kegunaan teknis, tetapi juga dapat dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal.

Wapres pun mengingatkan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan wilayah dalam memastikan keberlanjutan proyek dan pemanfaatan optimal oleh masyarakat sekitar. Ia menegaskan, proyek strategis ini kudu disertai dengan penguatan kapabilitas petani, peningkatan jasa publik, serta pengelolaan lingkungan nan berkelanjutan.

Proyek Strategis Nasional

Sebagai informasi, pembangunan Bendungan Mbay/Lambo sendiri merupakan salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Diketahui, Proyek nan dimulai sejak September 2021 ini ditargetkan rampung pada tahun 2026, dan hingga awal Mei 2025, progres bentuk telah mencapai 80,40 persen.

Spesifikasinya, waduk tersebut mempunyai luas genangan sebesar 587,61 hektare dan Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 138,60 km², dengan kapabilitas tampung normal sebesar 52,89 juta m³ melalui dua paket pekerjaan dengan nilai perjanjian total Rp1,47 triliun.

Diharapkan, waduk bisa menyuplai air irigasi seluas 6.240 hektare, menyediakan jasa air baku sebesar 205 liter/detik, mereduksi banjir di wilayah hilir seluas 3.200 hektare, serta mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 MW. Selain itu, waduk ini juga dirancang sebagai lokasi wisata baru di Pulau Flores, khususnya di Kabupaten Nagekeo.

Pada aktivitas ini, Wapres didampingi Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada, serta jejeran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nagekeo.

Selengkapnya