ARTICLE AD BOX
Info Politik | detikai.com
Selasa, 10 Jun 2025 12:01 WIB

Jakarta, detikai.com --
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusan pemerintah mencabut izin empat perusahaan tambang di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Bambang menilai langkah tersebut sebagai corak keberanian politik dan keberpihakan nyata terhadap kelestarian lingkungan.
"Saya, atas nama Komisi XII DPR RI, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto," ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, keputusan Presiden Prabowo menunjukkan bahwa negara datang dan berpihak kepada masa depan ekologi Indonesia, dan bukan semata-mata mengejar untung ekonomi jangka pendek.
"Ini adalah bukti bahwa Presiden mendengar bunyi rakyat, berpihak pada kelestarian alam, dan menempatkan kepentingan jangka panjang bangsa di atas kepentingan ekonomi sesaat," katanya.
Dia menegaskan, Raja Ampat bukan sekadar area konservasi biasa, melainkan aset ekologis bumi nan wajib dijaga keberlanjutannya. Untuk itu, pencabutan izin tambang di Raja Ampat menunjukkan simbol keberanian politik untuk melindungi kehormatan Indonesia di mata internasional.
Selain menyampaikan apresiasi kepada Prabowo, Bambang juga menyatakan penghargaan terhadap kementerian lembaga teknis mengenai nan telah menindaklanjuti pengarahan Presiden dengan cepat.
"Langkah ini hanya bisa terjadi lantaran keberpihakan politik nan tegas dari kepala negara," ujarnya.
Bambang mengatakan, pencabutan izin ini bukan titik akhir. Komisi XII DPR dipastikan bakal terus mengawal beberapa perihal lanjutan seperti proses pemulihan ekologis di area jejak tambang, serta melakukan pertimbangan menyeluruh atas sistem pemberian izin tambang di area konservasi dan pulau-pulau kecil.
"Langkah ini adalah pesan kuat bahwa Indonesia bisa maju tanpa kudu mengorbankan alamnya sendiri," pungkasnya.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]