ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Nama Basuki Hadimuljono rasanya sudah tak asing lagi. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kini, Basuki menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta, dan genap berumur 70 tahun tepat di hari ini. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Basuki menjalankan tugas sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di pemerintahan Presiden Jokowi dan telah purna dari tugasnya.
Basuki nan juga kerap disebut Bapak Daendels Indonesia ini merupakan lulusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Angkatan 1979, dan telah menyelesaikan pendidikan Master of Science di Civil Engineering Colorado State University, Amerika Serikat, 1989 serta Doctor of Philosophy, Civil and Engineering di universitas nan sama pada 1992.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2004 hingga 2005, Basuki pernah menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja SDA Rehabilitasi Pasca Tsunami NAD. Tahun berikutnya, Basuki pernah menjabat sebagai Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi dan personil Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo-Papua. Basuki juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dari 2006-2007.
Kiprah Basuki terus merangkak naik, dan menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) di usianya nan ke-49. Lalu, dia berganti kedudukan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU. Pada 2007 hingga 2013, Basuki dilantik sebagai Inspektur Jenderal Kementerian PU. Setelah itu, dia berganti kedudukan sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU sampai 2014.
Tiba di masa pemerintahan Presiden Jokowi, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR, mulai dari 2014 hingga 2019. Jokowi lampau menjadikan Basuki sebagai petahana di periode selanjutnya, 2019 sampai 2024 hingga genap sepuluh tahun.
Pak Bas, sapaan akrabnya juga doyan dengan fotografi. Dalam beberapa kesempatan, dia sering membawa kamera kesayangannya. Misalnya saat momen presidensi G20 di Bali dia menjadi ahli foto dan memotret Jokowi nan sedang berbareng tamu negara di rimba mangrove.
Kemudian Basuki juga pernah memotret di aktivitas Pewarta Foto Istana Kepresidenan, Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Arsip Nasional Republik Indonesia. Kemudian Basuki juga memotret dalam aktivitas Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan di Bandung.
Rumahnya Kena Gusur
Basuki nan kerap dikenal sebagai sosok nan humoris dan doyan fotografi, pernah tergusur rumahnya lantaran terdampak proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Hal ini terungkap dari media sosial Mahfud MD kala itu, nan memuji Basuki lantaran keikhlasannya mengorbankan rumahnya untuk proyek jalan tol.
"Baru kali ini dalam sejarah rumah menteri mau digusur, tapi saya bilang (jalur tolnya) jangan dibelokkan, biar saja. Biar saya tunggu tukar ruginya," kata Basuki beberapa waktu silam.
Rumah Basuki sendiri diketahui berlokasi di Perumahan Pengairan Rawa Semut, Bekasi Timur. Rumah tersebut kemungkinan dilalui proyek tol Becakayu nan diperpanjang hingga ke Tambun Selatan, Bekasi.
Saat tiba momen purna tugasnya dari Kementerian PUPR, Basuki nan juga identik pakai ponsel jaman dulu (jadul), terpantau menangis saat bakal meninggalkan gedung. Dirinya mengatakan, momen itu adalah momen nan berat lantaran nyaris separuh hidupnya dia dedikasikan bekerja di Kementerian PUPR.
"Saya memang ini hari, 2-3 hari ini memang saya, ini hari-hari nan sangat susah buat saya untuk melaluinya. Tapi memang saya tahu bahwa ini kudu saya hadapi. Karena ada pertemuan pasti ada perpisahan. Ada mulai, ada akhirnya. Ini nan paling, saat inilah mungkin ini sore-sore terakhir kita ketemu di laman PUPR ini," kata Basuki.
Saat hendak pulang dari kantornya di malam hari kemarin, Basuki akhirnya menangis. Malam itu adalah malam terakhirnya menghabiskan waktu di tempat nan disebutnya sebagai rumah. "PU ini rumah saya, bukan kantor. Saya jadi, saya meninggalkan rumah," kata Basuki, saat berpamitan.
Basuki menyempatkan diri menyalami dan memeluk jejeran tenaga kerja di Kementerian PUPR. Tangisnya mulai pecah saat dia menuju pintu lobby. Basuki melambaikan tangan ke para anak buahnya. Ia juga menyempatkan diri untuk menundukkan badan dan memberikan penghormatan. Tangisnya semakin pecah saat dia mulai memasuki mobil. Mukanya semakin memerah, diiringi dengan bunyi isak tangis.
"I love you semua," ujar Basuki sembari melambaikan perpisahan.
(kil/kil)