Ketum Gp Ansor Ingatkan Pesan Prabowo, Waspada Adu Domba Asing Untuk Memecah Bangsa

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin meminta semua pihak mewaspadai adu domba untuk memecah belah bangsa.

Menurut Addin, ketika Indonesia bangkit, pihak asing selalu berupaya segala langkah untuk menghalang pembangunan Indonesia.

Pada masa lampau, pihak asing biasanya mendanai LSM lokal alias ormas melalui lembaga donor, serta mengarahkan aktivitas untuk mendikte arah kebijakan pemerintah.

Menurut Addin, saat ini situasinya sudah berbeda. Polanya ialah dengan melakukan rekayasa salah mengerti terhadap sejumlah kebijakan pemerintah untuk membenturkan masyarakat dan mengobarkan kemarahan publik melalui sosial media dan open source.

"Jika dibiarkan, ini bakal mengganggu kemajuan dan kemakmuran Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa negara-negara adikuasa kerap menggunakan rumor identitas, agama, dan etnis, sebagai instrumen untuk menciptakan instabilitas di negara berkembang," ujar Ketum GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).

"Kita kudu mewaspadai beberapa instrumen sudah mulai diaktifikan belakangan ini," ucap Addin.

Sebelumnya, pada peringatan HUT ke-17 Gerindra, Presiden Prabowo Subianto nan juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya adu domba nan dilakukan pihak asing.

"Kalau ada nan dihasut-hasut, alias mau ada nan menghasut, waspada. Ini ulah kekuatan asing nan selalu mau memecah belah Indonesia," ujar Prabowo, Sabtu (15/2/2025) dilansir Antara.

Prabowo juga menyebut bahwa nantinya bakal terungkap adanya LSM dan media massa nan dibiayai oleh pihak asing untuk mempengaruhi opini publik.

Karena itu, dia meminta para kader tetap solid dan konsentrasi pada perjuangan nyata untuk rakyat.

"Rakyat mengharapkan hasil nyata dari kita, janganlah kita mengecewakan rakyat," kata Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto ungkap ada sejumlah pihak nan mau memecah belah dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi). Prabowo juga menegaskan jangan ada nan menjelek-jelekan Jokowi.

Selengkapnya